Alasan Bangsa-Bangsa Barat Datang Ke Indonesia

Alasan Bangsa-Bangsa Barat Datang Ke Indonesia
Gambar ilustrasi penjelajahan samudra
Sejak awal abad XV bangsa Barat mulai berdatangan ke Indonesia. Banyak yang dijadikan sebagai alasan pendorongnya. Yang terpenting adalah perubahan geopolitik dan ekonomi serta perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi di Eropa pada waktu itu.

Musim dingin yang berkepanjangan di negara-negara Eropa menyebabkan kebutuhan akan rempah-rempah semakin meningkat pesat.

Ditutupnya pelabuhan Konstantinopel oleh kesultanan Ottoman Turki pada tahun 1453 setelah direbutnya kota pelabuhan tersebut, semakin mempersulit bangsa-bangsa Barat untuk mendapatkan rempah-rempah. Pada waktu itu harga rempah-rempah senilai dengan emas.

Kemajuan ilmu pengetahuan khususnya teknologi pelayaran yang sudah berhasil di kuasai tersebut kemudian juga menjadi alasan yang kuat bagi bangsa-bangsa barat untuk mengarungi samudra mencari sumber rempah-rempah sekaligus menyebarkan agama Nasrani.

Mereka mengarungi samudra dengan membuka rute pelayaran baru yang tidak dikuasai oleh Kesultanan Turki Ottoman sehingga akhirnya sampai di Indonesia/Malaka tahun 1511. Ini dimulai oleh Bangsa Portugis.

Letak negara Indonesia berada pada posisi silang jalur perdagangan dan pelayaran yang menghubungkan antara Asia dan Eropa memudahkan mereka untuk mendatangi Indonesia.

Letak posisi silang yang strategis dan menguntungkan ini justeru menjadi bumerang bagi bangsa Indonesia. Sejak kedatangan bangsa Barat atau Eropa itulah terjadinya era kolonialisme dan imperialisme di Indonesia yang berlangsung selama berabad-abad.

Untuk lebih lengkapnya silahkan baca Kolonialisme dan Imperilisme Barat di Indonesia.
 

Apakah Alasan dan Tujuan Bangsa Barat datang ke Indonesia?


Secara sekelumit tadi di atas kita telah memaparkan alasan-alasan yang mendorong bangsa Barat Eropa datang ke Indonesia.

Untuk lebih jelasnya mari ikuti terus uraian berikut ini.

Perang Salib


Kedatangan bangsa Barat di Indonesia tidak terlepas dari adanya Perang Salib di Eropa pada tahun 1096.  Dampaknya terjadi perubahan politik dan ekonomi di Eropa dan Asia Barat.

Perang Salib merupakan perang yang terjadi antara Turki Usmani (Turki Ottoman) dari Bani Seljuk melawan umat Nasrani Eropa.

Perang ini pertama kali dicetuskan oleh Paus Urbanus II pada tanggal 27 November 1095 untuk menanggapi suatu permohonan dari Kaisar Bizantium (Romawi Timur) Alexios I Komnenos.

Alexios I Komnenus mengajukan permintaan agar para relawan dari barat datang untuk membantunya menghalau kaum Turki Seljuk dari Anatolia.

Target selanjutnya dari tentara salib ini adalah merebut kembali kota suci Yerusalem dan membebaskan kaum Kristen Timur dari kekuasaan kaum Muslim. Kota Yerusalem kemudian berhasil kembali direbut pada bulan Juli 1099.

Kota suci Yerusalem selama ini berada pada kekuasaan Muslim lebih dari 461 tahun. Selama itu peziarah-peziarah dari umat Kristen dibebaskan untuk berkunjung. 

Tapi sejak kota ini dikuasai oleh Turki Usmani (bani Seljuk) tahun 1070 orang-orang Kristen dari Eropa di larang berziarah. Inilah kemudian oleh sebagian sejarawan sebagai penyebab utama terjadinya Perang Salib.

Alasan lain dari sebab terjadinya Perang Salib ini adalah:

Konfrontasi keagamaan dan politik antara Kekristenan dan Islam di Eropa dan Timur Tengah. Kekristenan telah menyebar di seluruh Eropa, Afrika, dan Timur Tengah sejak sebelum kedatangan Islam di tanah Arab.

Tapi pada awal abad ke-8 kekuasaan kaum Kristen di Eropa dan Anatolia menjadi terbatas setelah berbagai penaklukan oleh kaum Muslim – Kekhalifahan Umayyah.

Sehingga muncullah keinginan dari bangsa Barat untuk menaklukan Islam di Eropa dan Timur Tengah dan membantu Spanyol untuk merebut kembali wilayahnya.

Pada Perang Salib yang ketujuh, pasukan Usmani di bawah pimpinan Sultan Muhammad II berhasil melakukan pengepungan terhadap kota Konstantinopel ibu kota Kerajaan Romawi Timur yang kemudian menyebabkan jatuhnya kota itu ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453 hingga sekarang.

Sejak tahun itu, Pemerintahan Turki Usmani melarang para pedagang Eropa berdagang di sekitar Laut Tengah. Mereka menjadi kesulitan mendapatkan komoditas penting, terutama rempah-rempah.

Keadaan ini mendorong bangsa Barat (Eropa) untuk berlomba mencari rempah-rempah langsung ke daerah asalnya, dengan ini mereka melakukan penjelajahan samudra.

Untuk menambah lengkapnya pengetahuan anda mengenai perang ini silahkan kunjungi wikipedia Indonesia dengan judul Perang Salib.

Perubahan Ekonomi di Eropa dan Penjelajahan Samudra


Setelah bandar Konstantinopel jatuh ke tangan Turki tahun 1453 berakibat kepada terputusnya hubungan dagang antara Eropa dan Asia.

Terputusnya hubungan dagang ini membawa dampak yang sangat buruk.

Harga rempah-rempah melambung tinggi. Harga rempah-rempah sama mahalnya dengan harga emas.

Alasan Bangsa-Bangsa Barat Datang Ke Indonesia
Lada adalah salah satu rempah yang menjadi incaran bangsa-bangsa Barat

Ini terjadi karena persediaan bahan kebutuhan utama masyarakat Eropa pada masa itu sangat sedikit di Eropa padahal permintaan terus meningkat.

Hal ini menjadi permasalahan serius bagi para raja dan masyarakat Eropa untuk mengatasinya.

Karena itulah diawali oleh Portugis dan Spanyol kemudian diikuti oleh bangsa Belanda dan Inggris, bangsa Barat sejak tahun 1487, mulai mengarungi samudra sehingga akhirnya sampai di sumber rempah-rempah Indonesia semenjak tahun 1511.

Revolusi Industri


Selain dampak buruk yang ditimbulkan oleh Perang Salib, di sisi lain juga ada dampak positifnya. Salah satunya adalah berkembangnya ilmu pengetahuan dari dunia Timur yang masuk ke Eropa terutama filsafat dan kesenian.

Orang-orang Barat mulai serius mengkaji filsafat dan kesenian sehingga pada akhirnya mereka berhasil menemukan dan mengembangkan banyak teori.

Dari kemajuan pengetahuan-pengetahuan tersebut terciptalah teknologi berupa sarana dan prasarana yang sangat mendukung kegiatan perdagangan.

Beberapa penemuan yang sangat penting pada masa itu adalah:

1. Penemuan mesin uap yang menyebabkan teknik pembuatan kapal berkembang. Mesin itu digunakan sebagai tenaga pendorong kapal sehingga lajunya menjadi jauh lebih cepat dari sebelumnya.

2. Ditemukannya teori heliosentris oleh Copernicus yang berpendapat pusat peredaran tata surya adalah matahari. Teori ini didukung oleh Johanes Kepler dan Galileo Galilei.

Walaupun berakibat pada dihukum matinya Galileo oleh penguasa Katolik karena pendapatnya itu bertentangan dengan gereja yang mengatakan bumi sebagai pusat alam semesta.

3. Penemuan kompas yang sangat penting sebagai penunjuk arah dalam perjalanan dan pelayaran.

4. Penemuan yang sangat penting juga adalah ditemukannya mesiu untuk persenjataan.

Penemuan-penemuan tersebut menjadi pendorong keinginan bangsa-bangsa Barat (Eropa) melakukan berbagai petualangan.

Kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi ini kemudian mendorong terjadinya revolusi industri di Barat. 

Apa yang di maksud dengan revolusi industri?

Revolusi industri adalah peergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi barang yang dikerjakan oleh tenaga manusia atau hewan menjadi tenaga mesin.

Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih efisien, ongkos produksi dapat ditekan, dan barang dapat diproduksi dalam jumlah besar dan cepat.

Kemudian dapat diduga permasalahan apa yang akan timbul?

Penggunaan bahan baku untuk industri menjadi berlipat-lipat besarnya. Untuk keperluan ini bangsa-bangsa Barat harus mencari daerah yang banyak menyediakan bahan baku untuk industri mereka.

Sekaligus mereka juga memerlukan daerah pemasaran untuk hasil-hasil industrinya.

Sementara itu, paham merkantilisme juga sudah menjadi anutan bagi pemerintahan-pemerintahan di Barat.

Paham merkantilisme merupakan sebuah pemikiran ekonomi sekaligus politik yang mendorong bangsa-bangsa Barat untuk mencari kekayaan yang sebanyak-banyaknya dengan segala cara.

Semangat mencari kekayaan tersebut beriringan dengan semangat mencapai kejayaan dan kesucian.

Alasan Bangsa-Bangsa Barat Datang Ke Indonesia
Rute pelayaran bangsa Belanda ke Indonesia
Dalam melakukan penjelajahan samudra dalam rangka mencari kekayaan sebesar-besarnya ini, bangsa-bangsa Barat memiliki motivasi khusus yang dikenal oleh dunia dengan semangat 3G.

Semangat 3G, yaitu:

1. Gold

Semangat mereka untuk mencari kekayaan utama, yakni rempah-rempah yang sangat mahal harganya waktu itu. Mereka sangat membutuhkan rempah-rempah, terutama untuk industri obat-obatan.

2. Glory

Motivasi khusus untuk mencari kejayaan dengan cara mencari tanah jajahan seluas-luasnya. Di Eropa pada waktu itu terdapat faham yang menganggap bahwa bangsa yang memiliki daerah jajahan adalah bangsa yang jaya (glory).

3. Gospel

Adanya misi khusus dari masyarakat kristen Eropa untuk menyebarkan agamanya di tanah jajahan. Tugas ini mereka anggap sebagai tugas suci yang harus mereka laksanakan ke seluruh dunia.

Di Indonesia Kristen Katolik dengan misionarisnya menyebarkan ajaran katolik di bawah pimpinan dan perlindungan Portugis.

Kristen Protestan melalui para zanding menyebarkan protestan di bawah pimpinan dan perlindungan Belanda.


Itulah alasan-alasan yang mendorong bangsa-bangsa Barat menjelajah samudra dan pada akhirnya tiba atau datang ke Indonesia.

Tujuan awal mereka datang ke Indonesia mulanya hanya sekedar untuk menjalin perdagangan dan membeli rempah-rempah kemudian berubah menjadi penaklukan dan penjajahan yang sangat menyengsarakan rakyat selama berabad-abad lamanya.
Labels: Sejarah

Thanks for reading Alasan Bangsa-Bangsa Barat Datang Ke Indonesia. Please share...!

0 Comment for "Alasan Bangsa-Bangsa Barat Datang Ke Indonesia"

Back To Top