Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Microsoft Word

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Microsoft Word – Ketika kita membuat sebuah karya tulis ilmiah, maka hal penting yang harus ada dalam karya tulis itu adalah daftar isi yang memudahkan bagi pembaca untuk melihat bagian apa saja yang menjadi pembahasan di dalam karya tulis itu. 

Daftar isi juga memudahkan para pembaca untuk langsung menuju halaman yang dikehendaki tanpa membuka halaman demi halaman yang tentu saja cukup merepotkan dan menyita waktu. 

Cara membuat daftar isi di Ms. Office Word 2007, 2010, dan 2013 cukup mudah. Ada dua cara yang dapat kita lakukan dalam membuatnya, yakni membuat daftar isi secara manual dan secara otomatis.

Pada tutorial kali ini, kita akan belajar cara membuat daftar isi secara otomatis. Dan bagi Anda yang ingin tahu cara membuat daftar isi yang rapi secara manual, silahkan anda klik link artikelnya Disini

Tip dan Trik : Membuat Daftar Isi Otomatis 


Secara global daftar isi itu meliputi: halaman sampul, Abstrak, Kata Pengantar, halaman daftar isi itu sendiri, daftar tabel, daftar lampiran, bab-bab dan sub-sub bab, dan terakhir daftar pustaka. Yang saya sebutkan ini, mungkin struktur yang ada pada skripsi atau PTK. 

OK anda tidak perlu memusingkan struktur di atas, yang penting anda buat saja sesuai kebutuhan anda. Langsung saja ikuti tip dan trik membuat daftar isi otomatis di Microsoft Word di bawah ini. 

1. Buka file karya tulis anda yang akan dibuatkan halaman daftar isi (yang saya gunakan ini Microsoft Office Word 2010, sama saja dengan Ms. Office 2007 dan 2013). 

2. Sorot/tempatkan kursor di Judul Utama atau Bab (misal BAB I) kemudian klik Heading 1 . Begitu pula sebelumnya gunakan Heading 1 untuk Halaman Sampul, Abstrak, kata pengantar dan lainnya.

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Microsoft Word

3. Kemudian sorot sub bab atau sub judul pertama (misal A. Latar Belakang) kemudian klik Heading 2.

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Microsoft Word

4. Untuk sub judul kedua (misal 1. Prestasi Belajar) kemudian klik Heading 3


Jika tulisan anda memiliki sub judul ketiga gunakan Heading 4. Tapi biasanya Heading ini tidak dipergunakan, cukup sampai Heading 3.

5. Lakukan terus untuk bab dan sub bab sub bab selanjutnya, kita urutkan berdasarkan heading yang ada di microsoft word. 

6. Tempatkan kursor mouse di area mana anda akan menempatkan/membuat daftar isi tersebut. Klik saja (biasanya setelah kata pengantar) pada bagian paling bawah. 

7. Sekarang lihat Ribbon (daftar menu yang ada di atas lembar kerja Microsoft Word) klik References > Table of Contents > pilih opsi pertama atau opsi kedua. Jangan pilih opsi ketiga, karena opsi ketiga itu untuk membuat daftar isi secara manual. 

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Microsoft Word

Setelah anda menyelesaikan langkah-langkah di atas tadi, maka secara otomatis daftar isi yang kita buat terbentuk, seperti gambar di bawah.

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Microsoft Word

Mengedit / Memodifikasi Daftar Isi


Tentu saja setelah tabel daftar isi ini jadi, ada kemungkinan perubahan-perubahan baik penambahan maupun pengurangan pada laporan atau karya tulis yang kita buat, sehingga nomor halaman berubah. Misalnya yang semula halaman 1 berubah menjadi halaman 2 dan seterusnya. 

Maka yang harus anda lakukan adalah mengupdate daftar isi tadi. Caranya yaitu: Klik Kanan daftar isi yang anda buat tadi, kemudian klik Update field. 
Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Microsoft Word

Setelah itu akan muncul 2 pilihan sebagai berikut: 

1. Update page numbers onli artinya yang di perbaharui cuma nomor halamannya saja. 

2. Update entire table artinya mengupdate keseluruhan daftar isi. Jadi kalau Anda hanya mengupdate nomor halaman saja pilih yang pertama setelah itu klik OK. 

Maka sekarang nomor-nomor halaman anda sesuai dengan daftar isi. (tapi sebaiknya selalu gunakan Update entire table karena lebih lengkap bukan nomor halaman saja yang berubah).

Begitu pula kalau anda tidak puas dengan bentuk huruf dan sebagainya, Anda bisa merubahnya dengan cara klik daftar isinya lalu pilih References > Table of Contents > Insert Table of Contents. Maka akan muncul form table of contents. 

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Microsoft Word

Anda bisa mengutak-atik model/style yang anda inginkan di Form Table of Contents ini. 

Catatan sebaiknya jangan memodifikasi hurufnya dengan menu font atau menu Paragraph yang ada di daftar menu pada Ribbon, karena hal itu bisa merusak susunan daftar isi.


Demikian keterangan dari Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Microsoft Word semoga membantu.

Cara Membuat Nomor Halaman Berbeda Di Microsoft Word

Pada tutorial kali ini kita akan belajar “Cara Membuat Nomor Halaman Berbeda di Microsoft Word”.

Membuat nomor halaman di MS. Office Word sangat simpel, kita bisa menggunakan menu Page Number yang memang sudah disediakan di sana.

Cuma mungkin yang membuat sebagian dari kita kesulitan adalah ketika kita harus memberikan nomor yang berbeda pada setiap halaman yang kita buat. Seperti pada sebagian halaman kita menggunakan penomoran dengan angka Romawi, sedangkan pada halaman yang lain kita memakai penomoran biasa.

Padahal pemberian nomor yang berbeda seperti itu sudah menjadi standar yang lazim dan keharusan apabila kita menulis buku, makalah, proposal, skripsi, thesis, desertasi, dan lainnya.

Karena alasan yang sederhana inilah akhirnya saya menulis dan menshare artikel ini untuk membantu rekan-rekan yang masih kesulitan. Silahkan ikuti cara-caranya di bawah ini.

Cara Membuat Nomor Halaman Berbeda di Ms. Office Word


Biasanya pada makalah, buku, dan lain-lain tadi, penomoran di bagi menjadi dua bagian. 

Bagian pertama, mulai dari cover dalam sampai daftar isi penomoran menggunakan angka romawi : I, II, III, IV dan seterusnya.

Bagian kedua, mulai Pendahuluan sampai daftar pustaka menggunakan angka : 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.

Sekarang mari lihat cara memberi penomoran berbeda tersebut.

1. Tentu saja yang pertama kali anda lakukan adalah membuka karya ilmiah yang telah anda buat.

2. Pada bagian menu pilih Insert > Page Number > Format Page Numbers. Atur ke angka Romawi dan klik OK.

Cara Membuat Nomor Halaman Berbeda Di Microsoft Word


Setelah itu pilih lagi Insert > Page Number > Pilih posisi penempatan nomor halaman yang anda sukai. Sekarang semua halaman karya anda berangka Romawi.

Cara Membuat Nomor Halaman Berbeda Di Microsoft Word


3. Tempatkan kursor mouse anda pada halaman terakhir yang ingin diberikan angka Romawi. Contoh angka Romawi terakhir dibagian daftar isi, karena pada halaman selanjutnya bagian Bab 1 Pendahuluan, akan kita beri nomor-nomor yang lain.

Cara Membuat Nomor Halaman Berbeda Di Microsoft Word


4. Selanjutnya klik Page Layout > Breaks > Next Page. Ini digunakan untuk melakukan break atau memutus pengaturan nomor Romawi tadi, sehingga pada halaman berikutnya tidak muncul kembali.

Cara Membuat Nomor Halaman Berbeda Di Microsoft Word


5. Langkah terakhir yang kita lakukan adalah mengulang semua langkah kedua di atas. Bedanya cuma kali ini format page numbers kita ubah lagi ke penomoran biasa. Perhatikan gambar!

Cara Membuat Nomor Halaman Berbeda Di Microsoft Word

Demikianlah Cara Membuat Nomor Halaman Berbeda di Microsoft Word. Mudah bukan ? Akhirnya, selamat mencoba!

Jenghis Khan, Pemimpin Terkejam dari Mongolia

Jenghis Khan, Pemimpin Terkejam dari Mongolia

Jenghis Khan merupakan gelaran seorang Kaisar Mongol yang sangat terkenal dengan invasi dan penaklukannya yang tidak mengenal ampun kepada semua musuh-musuhnya.

Jenghis Khan adalah pemimpin Mongolia yang dikenal sebagai salah satu penakluk terkejam di dunia, yang tidak akan mungkin bisa terhapus dari ingatan sejarah.

Sejarawan memperkirakan 11 % atau 40 juta orang dari penduduk dunia pada zaman itu dibinasakan oleh Jenghis Khan bersama pasukan Mongolnya. Angka yang sangat fantastis mengingat populasi dunia pada waktu itu tidak sebanyak pada masa kita sekarang.

Kekejamannya dalam menyiksa musuh-musuhnya sungguh menggiriskan, bahkan mungkin lebih kejam dari Adolf Hitler, Mussolini dan pemimpin-pemimpin lainnya yang pernah ada.

Jenghis Khan berarti Khan yang agung, raja segala raja.

Jenghis Khan hidup pada abad ke-13, kira-kira tahun 1162 M dan meninggal pada 18 Agustus 1227.

Namanya yang asli Temujin atau Temuchin merupakan seorang anak kepala suku Borjigin, yang bernama Yesugei dan ibunya Hoelun.

Pada waktu usia 9 tahun, Temujin kehilangan ayahnya yang tewas dibunuh oleh bangsa Tatars di depannya sendiri setelah meminum minumannya yang dicampur racun.

Sejarah biografinya mencatat peristiwa peracunan itu terjadi setelah dia dan ayahnya pulang dari melamar Borte untuknya dari suku Onggirat.

Temujin dan pasukan ayahnya berhasil melarikan diri tapi kemudian dia dan saudara beserta ibunya diusir oleh sukunya sendiri. Ketua suku Borjigin yang seharusnya menjadi hak-nya kemudian diambil oleh pihak yang mengusirnya itu.

Sejak itu dia hidup terlunta-lunta dan mengalami hidup yang sangat getir dan penuh petualangan sampai akhirnya dia dapat menyatukan Mongol dan menjelma menjadi suatu imperium terbesar dan terluas sepanjang sejarah.

Kekuasaannya membentang seluas 12 juta meter persegi, seluas hampir satu benua Asia. Memang luasnya wilyah kekuasaan itu bukan  penaklukkan Jenghis Khan semata. Tetapi setelah kematiannya, anak cucunya melanjutkan berbagai penaklukkan. 

Kekuasaan Genghis Khan bersama anak cucunya waktu itu meliputi: China, Mongolia, Rusia, Korea, Vietnam, Burma, Kamboja, Timur Tengah, Polandia, Hunggaria, Arab Utara, dan India Utara. Kekuasaannya hampir mendominasi seluruh dunia.

Awal Penyatuan Mongol


Daerah Mongolia berada di daerah sebelah utara Cina dan dibatasi oleh Tembok Besar Cina.

Mongolia terpecah-pecah menjadi beberapa suku yang hidupnya nomaden. 

Masing-masing suku di kepalai oleh seorang kepala suku yang menguasai sepenuhnya rakyat atau anggota sukunya.

Mata pencaharian hidup mereka yang utama adalah berternak dan terkenal sangat mahir menunggang kuda dalam pertempuran.

Tidak jarang antar suku terlibat dalam peperangan untuk memperebutkan pengaruh dan kekuasaan. Keadaan ini membuat Mongolia menjadi lemah.

Yesugei ayah Jenghis Khan melihat kelemahan-kelemahan ini kemudian mencoba menaklukkan dan menyatukan semua suku yang ada di Mongol menjadi satu kekuatan yang besar.

Namun cita-cita Yesukhei itu belum berhasil karena dia dibunuh oleh suku Tartars yang menentang penyatuan itu.

Tetapi kemudian semangat dan cita-cita penyatuan Mongol ini diteruskan oleh putranya sendiri, Temujin.

Temujin bersama dengan sahabat dan sekaligus saudara angkatnya Jamukha dari suku Jadaran, berhasil mengambil alih hak-nya untuk memimpin suku Borjigin dan perserikatan Mongol yang sebelumnya telah dirintis ayahnya.

Jamukha dari Jadaran ini sudah berulang-ulang kali menolongnya. Dan dia bersama pasukannya pulalah yang menolongnya membebaskan istrinya, Borte yang diculik oleh kepala suku Merkits untuk dijadikan istri.

Setelah kekuasaan Temujin semakin besar, Jamukha pun berbalik menentang dan memusuhinya.

Segala upaya dilakukannya untuk menghancurkan Temujin.

Jamukha si saudara angkatnya ini, sering mengadu domba Temujin dan suku-suku lainnya, bahkan termasuk dengan ayah angkat Temujin sendiri yang bernama Wang Khan.

Namun, akhirnya Temujin berhasil mengalahkan semua musuh-musuhnya dan berhasil menyatukan seluruh suku Mongol menjadi kekuatan yang besar dan sangat kuat. Sesuai perintah ayahnya dulu.

Kemudian Temujin diangkat menjadi Khan (Raja) oleh seluruh kepala suku dengan gelar Jenghis Khan.

Upaya Perluasan Kekuasaan Jenghis Khan


Jenghis Khan, Pemimpin Terkejam dari Mongolia

Jenghis Khan setelah barhasil menyatukan Mongol, mulai mewujudkan ambisinya menjadikan Mongol sebagai bangsa yang kuat di atas bangsa-bangsa lain.

Untuk mewujudkan ambisinya ini dia semakin memperkuat pasukannya dan segala rencana dimatangkan. Karena membuat Mongol berjaya dibutuhkan pasukan-pasukan lengkap dan kuat untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan lainnya.

Kerajaan pertama yang menjadi incarannya adalah Kerajaan Chin/Jin yang tinggal dengan aman dibalik tembok besar.

Tembok besar ini memang sengaja dibangun oleh para kaisar yang pernah berkuasa di daratan Tiongkok untuk menjaga serbuan dari bangsa-bangsa barbar di Utara, termasuk Mongol.

Kerajaan Chin aslinya berasal dari suku bangsa Jurchen. Suku ini telah berhasil menguasai utara Cina selama lebih dari 100 tahun.

Kerajaan ini memiliki pasukan yang sangat besar kurang lebih sepuluh kali lipat lebih besar daripada pasukan Mongol yang diperkirakan berjumlah 100.000 tentara.

Walaupun begitu pasukan Mongol yang memiliki semangat juang tinggi mampu mematahkan semangat para prajurit Chin diberbagai medan peperangan, dan pada akhirnya mampu merebut kota Dadu (Beijing sekarang), ibu kota Kerajaan Jin pada tahun 1214.

Dikabarkan pada waktu penaklukkan ibu kota Dadu ini, tulang-tulang korban pembantaian membentuk perbukitan dan tanahnya berminyak karena lemak manusia.

Para seniman, ahli senjata terutama senjata berat, dan barang-barang berharga, semuanya diangkut ke Mongolia sebagai budak dan rampasan perang.

Target berikutnya adalah invasi terhadap Timur Tengah.

Berbeda dengan peperangan melawan Chin yang dilatar belakangi juga oleh dendam karena sebagian besar nenek moyang Jenghis Khan dibunuh, latar belakang penyerbuan ke Timur Tengah ini lain lagi penyulutnya.

Adalah Kerajaan Khawarezmia yang menguasai seluruh Iran bertindak semena-mena terhadap para pedagang yang berasal dari Mongolia.

Para pedagang Mongol tersebut banyak dibunuh dan dirampas hartanya oleh seorang panglima Khawarizmi yang serakah. Perlakuan ini membuat sang pemimpin Mongol itu menjadi sangat marah.

Akhirnya dengan ratusan ribu tentara pilihan, Jenghis Khan menyerang dan menghancurkan Kerajaan Khawarezmia yang dipimpin oleh Khwarezm Shah Muhammad.

Panglima dari kerajaan Khawarizmi tadi, akhinya berhasil ditangkap dan dihukum mati dengan cara yang sangat kejam, matanya dituangkan dengan cairan logam yang sangat panas sampai mati.

Ketika dia mengetahui cucu kesayangannya terbunuh dalam perang ini, kemurkaannya menyebabkan dia membantai rakyat Timur Tengah. Sejarah mencatat populasi Timur Tengah berkurang hingga 10 %. 

Bangsa Tanguts yang dulu menolak pasukannya dalam rangka Invasi ke Khawarezmia, setelah menang juga diserang dan dihancurkannya.

Setelah penaklukan Khararezmia ini, wilayah kekuasaan Jenghis Khan bertambah luas sampai kebagian barat Asia.

Penyerangan dan penaklukan selanjutnya ke Rusia.

Untuk pimpinan serangan ke Rusia ini diserahkan kepada dua orang jenderal perangnya yang paling ulung, yaitu Jebe dan Subotai. Dia sendiri memimpin pasukan yang lain menyerbu Afganistan dan India bagian utara.

Jebe ini dahulunya adalah salah satu panglima perang musuh sebelum suku Mongol bersatu yang berusaha membunuhnya. Namun akhirnya setelah dikalahkan, dia diangkat menjadi salah satu panglimanya setelah melihat sifat keberanian dan kegagahan yang dimilikinya.

Jebe juga menyerah dan tunduk melihat kebesaran Genghis Khan walaupun dia sendiri yang selamat dalam pasukannya.

Keputusannya mengangkat Jebe sebagai jenderalnya ternyata tidak salah, Jebe terbukti handal dan menjadi seorang jenderal terhebat di masa penaklukkan Asia dan Eropa.

Ketika berada di Eropa Jebe dan Subotai mengalami konfrontasi dan menghancurkan pasukan Salib yang hendak menyerang wilayah Arab.

Ada yang memperkirakan penyebab perang ini adalah pasukan Salib mengira pasukan Mongol ini adalah pasukan Arab.

Setelah penyerangan ke Afghanistan dan India utara, Jenghis Khan kembali ke Mongolia pada tahun 1225.

Kematian Jenghis Khan


Pada masa tuanya, Jenghis Khan memaksakan diri memimpin barisannya menyerang dan menghancurkan kekhalifahan Abbasiyah untuk kesekian kalinya.

Namun dia gagal karena ketidak cakapan pasukannya dan seringnya para tentaranya mabuk-mabukkan.

Akhirnya di dalam perjalanan pulang dia pun meninggal terjatuh dari kudanya, kematiannya ini dirahasiakan oleh para panglimanya.

Kubur Jenghis Khan dirahasiakan agar tidak dirusak oleh orang lain. Bahkan terdapat kabar yang belum tentu kebenarannya mengatakan, ada 40 perawan dan 40 kuda dikorbankan saat pemakaman berlangsung dan di akhir pemakaman 2000 tamu yang datang dibunuh semuanya untuk menjaga kerahasian kuburannya.

Jenghis Khan telah memilih dan mewariskan tahtanya kepada Ogadhai Khan, putera ketiganya. Di pilihnya putera ketiga ini, karena dia lebih cakap dan tidak sombong seperti kakak-kakaknya. Bahkan kedua kakaknya itu sering bertempur antar mereka sendiri.

Keturunannya yang terkenal lainnya yaitu Kubilai Khan, kaisar Dinasti Yuan yang berpusat di Tiongkok. Kaisar ini pernah berusaha menginvasi Kerajaan Singasari tahun 1292 tetapi gagal.

Sebelum artikel ini berakhir, berikut saya sajikan biografi dari tokoh yang kita bahas ini.

Nama Lahir                        Temujin
Nama Gelar                         Jenghis Khan, Khan, Kha Khan.
Masa Kekuasaan                1206 - 1227
Dinobatkan sebagai penguasa 1206 pada Khurultai disungai Onon, Mongolia.
Pengganti/Pewaris Tahta      Ogodhei Khan, Putra Ketiga
Istri-istri/Pasangan              Borte Ujin, Khulan, Yisugen, Yisui, dan lain-lain
Anak                                 Jochi, Chagatai, Ogadei, Tolui, dan lain-lain.
Wangsa                              Borjigin
Ayah                                 Yesugei
Ibu                                     Ho’elun

Akhirnya kita harus akui, di samping kekejamannya, dia adalah seorang pemimpin dan kaisar yang sangat cerdas dan cakap memimpin kerajaannya yang sangat besar, dia sangat pemberani, gigih dan pejuang yang ulung. 

Dan dia memang raja dari segala raja pada abad ke-13 dan abad-abad selanjutnya. Dia memang Jenghis Khan seorang Khan yang agung. Seorang pahlawan dan kebanggaan orang-orang Mongolia. 

Artikel berjudul Jenghis Khan, Pemimpin Terkejam dari Mongolia yang sedang Anda baca ini, penulis tulis dan susun dari berbagai sumber. Semoga artikel ini cukup memuaskan bagi pembaca sekalian. 

Macam-macam Bencana Alam dan Cara Menanggunlanginya

Macam-macam Bencana Alam dan Cara Menanggunlanginya

Kondisi letak geografi, astronomi, dan geologi di Indonesia menyebabkan negara kita rawan dengan bencana alam.

Bencana alam juga dapat terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang salah dan berlebihan dalam memanfaatkan alam lingkungannya.

Wilayah Indonesia yang sangat luas dan sebagai negara kepulauan, membuat keadaan alamnya berbeda dan macam bencana alamnya pun berbeda pula pada masing-masing tempat.

Karena begitu besar kerugian dan malapetaka yang ditimbulkan oleh bencana ini, maka sangat penting bagi kita untuk mengetahui dan mengenali gejala-gejala awal terjadinya bencana itu sendiri, sehingga kita dapat mengetahui cara menanggulanginya secara bersama-sama.

Kewaspadaan ini sangat perlu kita lakukan untuk mencegah dan mengantisipasi semua bahaya dan kerugian yang mungkin timbul.



Macam-Macam Bencana Alam dan Upaya Menanggulanginya

Berikut ini jenis-jenis bencana alam dan gejala-gejalanya yang sering terjadi di wilayah Indonesia.

1. Gempa Bumi


Gempa terjadi karena gerakan batuan yang melewati batas kelentingan atau kelengkungannya.

Macam-macam Bencana Alam dan Cara Menanggunlanginya

Gempa bumi disebut pula seisme, dapat terjadi karena pergerakan atau benturan lempeng tektonik, aktivitas vulkanisme, dan reruntuhan dinding gua batu.

Karena berdasarkan penyebabnya ini gempa dibedakan menjadi gempa tektonik, gempa vulkanis, dan gempa terban (reruntuhan).

Baca : Macam-macam Gempa

Tempat-tempat yang dekat dengan palung laut adalah daerah yang rawan dengan gempa tektonik. Begitu pula dengan daerah yang berdekatan dengan gunung api aktif maka rawan dengan gempa vulkanik.

Apakah semua wilayah Indonesia berpotensi gempa?

Tidak. Ada beberapa tempat yang aman dari bencana (seisme) ini, seperti pantai di Pulau Kalimantan karena jauh dari pusat gempa, bahkan Pulau Borneo ini tidak memiliki gunung api aktif  yang dapat menyebabkan terjadinya gempa vulkanik. 

Daerah lain yang relatif aman adalah Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Adapun wilayah di Indonesia yang rawan dengan bencana gempa bumi ini adalah pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa sampai Nusa Tenggara.

Gempa bumi merupakan bencana alam yang dahsyat. 

Bencana ini dapat menghancurkan bangunan, seperti perumahan, gedung, jembatan, bendungan, jalan raya, longsor, dan sebagainya. 

Bahkan akan lebih menakutkan lagi jika gempa bumi diikuti tsunami.

Ketika terjadi gempa bumi besar seperti di Nabire (Papua) dan Padang Panjang (Sumatera) tahun 2003 dan Yogyakarta tahun 2006, maka banyak rumah penduduk roboh, pipa air minum putus, tanah retak atau longsor, dan terjadi korban jiwa maupun harta benda.

Lebih-lebih dahsyatnya gempa bumi yang pernah menimpa Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada 26 Desember 2004. Dengan kekuatan 9,0 skala richter, gempa yang disusul dengan stunami itu meluluh lantakkan NAD dan menyebabkan korban jiwa sampai ratusan ribu orang.

Dan baru-baru ini kembali lagi bencana gempa bumi di Aceh dengan skala 6,4 skala richter, tanggal 7 Desember 2016, meskipun korbannya tidak sebesar gempa bumi 12 tahun yang lalu, tapi ini sebagai bukti bencana alam ini sangat rawan dan patut untuk diwaspadai oleh semua orang di negeri ini.

Cara menanggulangi korban gempa bumi?

Upaya mengurangi korban gempa bumi harus dilakukan mitigasi bencana gempa, yaitu tindakan-tindakan untuk mengurangi pengaruh-pengaruh bahaya gempa sebelum bahaya gempa itu terjadi.

Mitigasi yang dilakukan dapat seperti:

a. Mensosialisasikan dan memberi informasi kepada para penduduk tentang jalur-jalur gempa yang harus lebih diwaspadai. Informasi ini harus diberikan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang ini (seismolog).

b. Memasang alat deteksi dini gempa bumi (seismograf) untuk mengetahui kalau terjadi gempa bumi. Hasil pengukuran seismograf ini akan tercatat dalam kertas yang namanya seismogram dan akan terlihat kekuatan dan waktu terjadinya gempa, sehingga segera bisa diambil tindakan.

c. Menghimbau penduduk untuk membangun rumah tahan gempa, seperti yang dilakukan di Jepang, rata-rata penduduknya membangun rumah tahan gempa.

d. Membuat tembok yang tinggi atau bisa juga dengan menanam pohon bakau di sepanjang pantai untuk mengurangi bencana akibat tsunami.

Itulah beberapa contoh upaya mitigasi yang harus dilakukan.

Selanjutnya telah disebutkan dalam buku siswa IPS SMP Kelas 7 Kurikulum 2013, untuk mencegah dan mengurangi akibat bencana gempa ini, adalah sebagai berikut:

a. Pada saat sebelum terjadi gempa

- Kaitkan rak, lemari, dan perabotan lainnya ke dinding agar tidak menimpa kita pada saat gempa.

- Tempatkan barang-barang lebih berat di bagian bawah lemari atau rak agar lemari atau rak tidak mudah jatuh.

- Simpan barang pecah belah pada tempat yang lebih rendah dan tertutup.

- Gantungkan barang-barang yang agak berat seperti lukisan dan cermin jauh dari tempat tidur dan tempat duduk.

- Pastikan lampu hias yang digantung menggunakan bahan atau tali yang kuat dan tidak mudah lepas.

-Perbaiki kabel dan sambungan gas yang rusak karena berpotensi menimbulkan kebakaran.

- Perbaiki retakan-retakan pada dinding dan fondasi rumah.

- Simpan bahan-bahan berbahaya seperti pestisida dan produk-produk yang mudah terbakar pada tempat yang aman, misalnya pada kotak khusus dan simpan di bawah.

- Kenali tempat yang aman baik di dalam rumah maupun di luar rumah seperti berlindung di bawah perabotan yang kokoh (meja yang berat dan kuat).

- Sediakan barang-barang yang diperlukan jika terjadi bencana, lampu senter dan batere cadangan, kotak P3K, makanan dan air untuk keadaan darurat, sepatu yang kuat, alat-alat pemecah dan pemotong seperti palu, gergaji, dan lain-lain.

b. Pada saat terjadi gempa

- Cari perlindungan di bawah meja atau perabotan lainnya yang kokoh, berpeganganlah sampai gempa berhenti. Jika tidak ada meja di dekat kamu, lindungilah kepala dan muka dengan tangan dan bungkukkan atau meringkuk di sudut bagian dalam bangunan.

- Jika bangunan diperkirakan cukup kuat, tetap bertahan di dalam ruangan sampai gempa berhenti dan aman untuk pergi keluar. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan luka terjadi saat korban berupaya pindah lokasi dalam ruangan atau berusaha pergi keluar. Pada saat berpindah lokasi, korban umumnya tertimpa runtuhan puing-puing bangunan.

- Menjauhlah dari tempat barang-barang yang terbuat dari kaca atau gelas seperti jendela kaca, cermin, gambar atau barang-barang yang dapat menimpa kita.

- Bertahanlah di tempat tidur jika kamu di sana saat gempa terjadi. Berpeganganlah dan lindungi kepala dengan bantal. Jika di atas kita ada lampu yang tergantung, pindahlah ke tempat yang aman.

- Jika kondisi bangunan diketahui rawan untuk ambruk, misalnya bangunan tua yang rapuh, segeralah keluar secepatnya.

- Jangan gunakan elevator jika kamu sedang berada dalam sebuah gedung.

Jika kamu sedang ada di luar, lakukan hal-hal berikut.

- Bertahanlah dan jauhi bangunan, pohon, lampu-lampu jalan, jalur telepon dan listrik serta jalan layang.

- Tetaplah berada di luar sampai gempa berhenti. Bahaya terbesar terjadi saat orang berlarian keluar dan terkena runtuhan gedung.

2. Gunung Meletus


Macam-macam Bencana Alam dan Cara Menanggunlanginya

Jumlah gunung api yang aktif di Indonesia tidak kurang dari 129 buah dan sekitar 70 buah di antaranya sering meletus.

Gunung api meletus karena aktivitas magma yang ada di dapur magma yang disebut erupsi.

Ketika gunung api meletus banyak material padat, gas, dan cair yang dimuntahkan dan dilontarkan ke angkasa.

Semua bahan atau material yang dikeluarkan oleh letusan ini sangat membahayakan bagi manusia dan lingkungan sekitar.

Berikut ini, material-material berbahaya letusan gunung berapi.

>Lava dan lahar panas yang membakar apa saja yang dilewatinya.

>Lahar dingin merusak areal pertanian dan semua bangunan yang dilaluinya.

>Abu vulkanis dapat menghalangi sinar matahari akibatnya suhu udara turun. Abu vulkanis ini dapat juga membahayakan penerbangan dan merusak tanaman.

>Awan emulsi atau awan sangat panas yang menyebabkan bencana.

Sekarang mari kita kenal gejala-gejala gunung akan meletus.

- Temperatur udara di sekitar kawah gunung naik.

- Sumber air banyak mengering.

- Sering terjadi gempa vulkanis.

- Banyak binatang liar yang turun gunung.

- Sering terdengar suara gemuruh yang berasal dari gunung.

Setelah kita melihat tanda-tanda tadi, sebaiknya segera lakukan hal-hal di bawah ini.

- Gunakan kacamata pelindung dan masker untuk melindungi dari debu yang berasal dari gunung. Debu ini biasanya keluar dari gunung yang akan meletus dan di bawa angin, sehingga dapat menyebabkan terganggunya penglihatan dan pernafasan.

- Segera mengungsi atau menjauhkan diri dari jangkauan letusan gunung berapi. Paling bagus patuhi dan ikuti petugas evakuasi dari bencana atau badan apa pun namanya yang bertugas untuk ini.

Dan berikut ini yang harus dilakukan selama letusan terjadi.

- Seharusnya cara ini tidak perlu dilakukan oleh penduduk kalau sejak awal gejala, penduduk mengungsi atau sudah mau di evakuasi ke daerah yang aman.

- Tapi yang namanya manusia ada saja yang belum siap dan ngeyel. Kalau demikian halnya maka yang harus dilakukan ketika gunung meletus adalah.

- Demi keselamatan nyawa mau tidak mau harus di evakuasi.

- Hati-hati menyeberangi jembatan. Jika datang aliran lumpur dari hulu sungai, sama sekali jangan menyeberang.

- Hindari lembah sungai dan tempat-tempat yang rendah. Ingat yang datang itu lahar dan lumpur, barang yang kental dan cair.

- Gunakan pelindung dari bahaya debu, seperti kacamata, masker, celana panjang, dan baju lengan panjang.

- Jauhi tempat di mana angin datang dari arah gunung.

- Pantau terus perkembangan letusan dari yang berwenang melalui radio dan televisi, atau langsung melalui petugas.

-Tetaplah di dalam rumah jika memungkinkan dan segera menyingkir jika perkembangannya membahayakan.

- Tutuplah pintu, jendela, dan lubang ventilasi untuk menghindari debu.

- Jangan mengemudi pada saat hujan abu.

- Ketika letusan berhenti, jangan langsung kembali dari tempat evakuasi sebelum dinyatakan aman oleh petugas yang berwenang.

- Saling tolong menolonglah sesama korban bencana.

- Pantau terus perkembangan terakhir bencana dari berbagai bencana.

Usaha-usaha mengurangi dampak negatif gunung meletus.

- Dilarang keras membangun pemukiman di kawasan gunung api yang masih aktif.

- Dibangun stasiun pengamatan yang berfungsi untuk memantau aktivitas gunung api, sehingga dapat segera diinformasikan kepada masyarakat apabila ada tanda gunung akan meletus.

- Mengajar dan melatih masyarakat berkaitan dengan cara-cara tindakan penyelamatan ketika gunung meletus.

- Mengurangi daya letusan dengan teknik sabo yaitu membuat terowongan pada pipa kepundan.

- Memasang detektor pada kawah untuk memonitor aktivitas kawah gunung api.

3. Banjir


Macam-macam Bencana Alam dan Cara Menanggunlanginya

Banjir adalah jenis bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia, terutama di kota-kota besar tidak terkecuali kota megapolitan seperti Jakarta.

Biasanya banjir terjadi pada musim penghujan. Di Indonesia pada bulan Oktober – April.
Banjir seringkali terjadi karena ulah manusia. 

Ulah manusia yang menjadi sebab terjadi banjir, antara lain:

- Penebangan pohon secara liar dan sembarangan.

- Membuang sampah di sembarang tempat, di selokan dan kali atau sungai.

- Membuat perumahan atau bangunan di sepanjang bantaran sungai.

- Air tidak meresap sempurna atau semakin berkurangnya resapan air akibat banyaknya bangunan yang terbuat dari semen dan beton. Demikian pula jalan-jalan beraspal.

Bencana banjir berakibat sangat merusak dan merugikan, banjir dapat merusak areal persawahan, menghancurkan bangunan dan jembatan, bahkan sering merenggut korban jiwa.

Karena itu harus ada upaya yang harus dilakukan untuk menghindari bahaya banjir ini.

Upaya-upaya penanggulangan yang harus dilakukan, di antaranya:

- Melakukan penghijauan dan reboisasi terutama di daerah hulu sungai.

- Membangun bendungan untuk menampung air hujan dan sungai.

- Membuat tanggul-tanggul di sepanjang aliran sungai.

- Pengerukan lumpur di sungai mengalami pendangkalan akibat sedimentasi.

- Melarang mendirikan bangunan di sepanjang daerah bantaran sungai.

4. Musim Kemarau Panjang


Pergantian musim di Indonesia terjadi setiap enam bulan. Jika musim kemarau berlangsung lebih dari enam bulan maka disebut kemarau panjang.

Pada waktu musim kemarau panjang cuaca sangat panas dan curah hujan sangat sedikit bahkan tidak pernah turun hujan. Akibat keadaan ini timbul bencana seperti:

Sungai, danau dan lahan pertanian mengering. Begitu pula sumber air tanah dan sumur-sumur mengering sehingga sulit mendapatkan air bersih.

Tumbuh-tumbuhan banyak yang mati dapat mengancam kelangsungan hidup hewan dan manusia.

Musim kering yang berkepanjangan dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan.

5. Tanah Longsor


Tanah longsor yaitu gerakan massa tanah secara vertikal di lereng-lereng gunung dan perbukitan akibat curah hujan yang lebat.

Bencana longsor juga dapat disebabkan oleh gempa bumi, terutama longsoran yang terjadi di daerah pantai.

Dan bencana ini sangat rentan terjadi pada lereng gunung dan perbukitan yang gundul, pohon-pohon di atasnya sudah ditebang.

Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh longsor, antara lain:

Longsoran tanah, batu dan material-material lainnya akan merusak dan menghancurkan semua apa yang ditimpanya, seperti rumah, jalan raya, jembatan, dan lahan pertanian.

Kemudian upaya yang mesti dilakukan untuk menanggulangi longsor:

Melakukan penghijauan dan reboisasi di daerah bukit atau gunung yang gundul. Membuat sengkedan pada tanah yang miring.

6. Angin Topan


Macam-macam Bencana Alam dan Cara Menanggunlanginya

Angin topan adalah angin yang bergerak sambil berputar dengan kecepatan yang tinggi.

Angin topan akan terbentuk pada musim pancaroba (musim peralihan antara musim hujan ke musim kemarau, atau dari kemarau ke musim hujan).

Angin topan akan semakin kencang dan berbahaya jika perbedaan suhu dan tekanan udara semakin ekstrem.

Makanya di negara-negara yang bersalju angin ini sangat dahsyat, seperti angin tornado di Amerika Serikat, angin Taifun di Jepang, dan angin Hurricane di Florida.

Di Indonesia angin ini disebut angin lesus atau angin puting beliung.

Kerusakan yang ditimbulkan adalah banyak rumah-rumah roboh, pohon-pohon tumbang dan berterbangan, fasilitas-fasilitas umum rusak berat, lahan pertanian hancur.

Dan apabila angin topan ini terjadi di laut akan menimbulkan gelombang besar yang dapat meneggelamkan kapal-kapal.

Karena itu bahaya yang mengerikan ini, berbagai upaya harus segera dilakukan untuk menanggulangi bahaya bencana alam ini, antara lain.

- Merancang bangunan yang tahan terhadap terpaan angin lesus ini, terutama bagian atap.

- Tidak berlayar atau berpergian pada waktu angin topan terjadi atau yang akan terjadi melalui tanda-tandanya.

- Ikuti selalu perkembangan cuaca melalui prakiraan cuaca terutama pada musim pancaroba.

Baca juga : Kerusakan Lingkugan Akibat Proses Alam.

Macam-macam bencana alam yang sudah kita uraikan itu sebaiknya harus kita waspadai dan kita pelajari kemudian sedini mungkin harus kita lakukan penanggulangan bahaya untuk meminimalkan korban dan kerugian yang timbul oleh bencana-bencana alam ini.

Jenis-Jenis Tanah, Persebaran dan Pemanfaatannya

Jenis-Jenis Tanah, Persebaran dan Pemanfaatannya

Jenis-Jenis Tanah, Persebaran dan Pemanfaatannya


Tanah merupakan sumber daya alam yang sangat potensial bagi seluruh makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

Jenis-jenis tanah dan persebarannya di Indonesia, banyak dipengaruhi oleh bahan-bahan pembentuk tanah itu sendiri, iklim atau cuaca, banyak dan sedikitnya air dan bentuk-bentuk permukaan bumi.
  
Banyak manfaat yang diberikan tanah bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi. 

Dari dalam kandungannya, tanah mengeluarkan dan menghasilkan berbagai macam barang tambang, mineral, dan bahan makanan yang sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup, terutama manusia.

Begitu vitalnya lapisan kulit bumi yang terluar ini, sehingga mau tidak mau kita harus mempelajari dan mengetahuinya supaya nantinya dapat memahami jenis-jenis tanah ini dan cara pemanfaatannya.

Pengetahuan ini penting agar tidak terjadi di kemudian hari kesalahan dalam pemanfaatan dan pengolahan tanah.

Jangan sampai areal yang sangat produktif untuk pertanian, dijadikan sebagai kawasan pusat perdagangan. Karena kalau itu terus terjadi akan berakibat kepada merosotnya hasil produksi pertanian.

Lebih-lebih tanah yang subur itu dibiarkan terlantar dan dijadikan tempat pembuangan limbah sehingga kehumusan tanah itu menjadi berkurang.

A. Pengertian Tanah


Tanah adalah lapisan permukaan kulit bumi bagian atas yang tersusun dari batuan induk (anorganik) dan jasad-jasad makhluk hidup (organik) yang sudah mati atau hancur.

Jadi, bahan pembentuk tanah ada 2, yakni:

1) batuan induk, dan

2) jasad makhluk hidup yang sudah mati.

Batuan Induk merupakan batuan yang berasal dari dalam lapisan bumi. Yang muncul ke permukaan bumi akibat interupsi dan ekstruksi magma.

Batuan induk ini terbentuk dari magma yang mendingin dan membeku pada gang-gang, baik pada pada mantel dan litosfer bumi dan juga pada kepundan gunung berapi.


B. Proses Terbentuknya Lapisan Tanah


Proses pelapukan batuan dan jasad makhluk hidup.

Kemudian, pelapukan tadi oleh pengaruh temperatur udara, angin, hujan dan batuan, mineral-mineralnya terlepas maka terbentuklah bahan utama tanah yang disebut regolith.

Regolith ini pun akhirnya mengalami pelapukan yang berlangsung sekian lama dan akhirnya terbentuklah lapisan tanah.

Untuk lebih lengkapnya tentang proses ini, silahkan baca Pembentukan Tanah.


C. Proses pelapukan batuan menjadi tanah 


Pelapukan batuan dibedakan menjadi tiga macam, yakni:

1. Pelapukan mekanis, adalah peristiwa hancurnya batuan karena pengaruh suhu dan air hujan. Atau sebagai akibat pemanasan dan pendinginan yang terus menerus. terhadap batuan. 

Pada siang hari batuan yang terkena panas akan mengembang, sedangkan pada malam hari atau terkena air hujan batuan akan menyusut. 

Keadaan ini akan menyebabkan lama kelamaan batuan akan menjadi lapuk atau hancur.

2. Pelapukan kimiawi, adalah peristiwa hancurnya batuan secara kimiawi, misalnya larutnya batuan kapur oleh air hujan.

Air hujan mengandung CO2 (zat asam arang) yang mudah melarutkan kapur. Hal ini akan menyebabkan terbentuknya stalaktif dan stalagmite di gua-gua kapur.

3. Pelapukan biologis, adalah peristiwa hancurnya batuan yang dilakukan oleh makluk hidup, seperti penghancuran oleh rayap dan akar tanaman.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah:

a. Iklim (Temperatur udara, angin, hujan).

b. Bahan induk (batuan, mineral-mineral, dan zat organik).

c. Organisme (aktivitas manusia, binatang, dan vegetasi).

d. Topografi (bentuk, kemiringan, dan panjang lereng).

e. Waktu (lamanya bahan induk mengalami pelapukan sampai proses terbentuknya tanah.


D. Fungsi Tanah


Sebagai bagian fisik yang terluar dari lapisan bumi kita, tanah memiliki fungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya segala jenis tanaman, menyerap, menyimpan dan menyuplai air dan udara.

Secara kimiawi tanah berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi yang sangat penting bagi tumbuh-tumbuhan.

Ada lagi fungsi tanah yang terjadi secara biologi, yaitu sebagai habitat biota/organisme.

Di mana fungsi biologi ini mempunyai peran yang sangat penting dalam penyediaan hara dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman.

Semua fungsi ini kemudian secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.


E. Jenis-Jenis Tanah


Ada beberapa jenis tanah yang ada di Indonesia, diantaranya sebagai berikut:


1. Tanah organik

Tanah organik (tanah gambut) disebut juga tanah organosol atau histosol.

Tanah gambut biasanya dimanfaatkan untuk jenis perkebunan tetapi kurang baik untuk pertanian.

Persebaran tanah organik terdapat di Sumatra, Kalimantan, dan Papua.

Tanah gambut terbetuk karena pembusukan kurang sempurna dari tumbuhan (bahan organik) di daerah yang selalu tergenang air seperti rawa-rawa.

Ciri-ciri tanah organik

a. Tidak terjadi deferensiasi horizon secara jelas.

b. Ketebalan lebih dari 0,5 m.

c. Warna coklat hingga kehitaman.

d. Tekstur debu lempung.

e. Tidak memiliki struktur.

f. Konsistensi tidak lekat-agak lekat.

g. Kandungan organik di atas 30% untuk tanah tekstur lempung, dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir.

h. Sifat pada umumnya sangat asam (pH 4.0).

i. Unsur hara rendah.

Jenis tanah gambut ini ada 3, berdasarkan penyebaran topografinya.

a. Tanah gambut ombrogen.

Gambut ombrongen bisa ditemukan di daerah pantai berawa, dengan ketebalan 0.5 – 16 meter.

Bahan pembentuk jenis tanah gambut ini adalah sisa tumbuhan hutan dan rumput rawa, hampir selalu tergenang air, dan memiliki tingkat keasaman yang tinggi.

Tanah gambut ombrongen ini tersebar di daerah pantai Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

b. Tanah gambut topogen.

Tanah ini terbentuk di daerah cekungan (depresi) antara rawa-rawa di daerah dataran rendah dengan di pegunungan.

Asal tanah ini terbentuk dari sisa tumbuhan rawa, dengan ketebalan 0.5 – 6 m, sifat tanah agak asam, dan kandungan unsur haranya relatif lebih tinggi.

Persebarannya terdapat di Rawa Pening (Jawa Tengah), Rawa Lakbok (Ciamis, Jawa Barat), dan Segara Anakan (Cilacap, Jawa Tengah).

c. Tanah gambut pegunungan.

Sesuai dengan namanya, tanah jenis ini terbentuk di daerah topografi pegunungan, berasal dari sisa tumbuhan yang hidupnya di daerah sedang (vegetasi spagnum).

Contoh persebarannya di Dataran Tinggi Dieng.

Berdasarkan susunan kimianya tanah gambut dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

a. Gambut eutrop, bersifat agak asam, kandungan O2 serta unsur haranya lebih tinggi.

b. Gambut oligotrop, sangat asam, miskin O2, miskin unsur hara, biasanya selalu tergenang air.

c. Gambut mesotrop, peralihan antara eutrop dan oligotrop.

 
2. Tanah grumosol

Jenis-Jenis Tanah, Persebaran dan Pemanfaatannya

Tanah grumusol tergolong jenis tanah vertisol yang memiliki kandungan lempung yang sangat tinggi.

Tanah ini terbentuk dari batuan induk batu kapur dan tuffa vulkanik dengan kandungan bahan organik yang rendah.

Ciri-ciri tanah grumosol

- Profil tanah agak tebal.

- Tekstur lempung berat.

- Struktur kersai (granular) di lapisan atas gumpal hingga pejal di lapisan bawah.

- Sangat lekat ketika basah dan ketika kering sangat keras dan tanah retak-retak.

- Warna kelabu hingga hitam.

- Umumnya bersifat alkalis.

- Kejenuhan basa, dan kapasitas absorpsi tinggi.

- Permeabilitas lambat dan peka erosi.

Jenis tanah grumosol banyak tersebar di daerah-daerah yang curah hujannya rendah (kurang dari 2500 mm/tahun), seperti di Jawa bagian timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Maluku.

Tanah lempung ini cocok untuk tanaman palawija dan perkebunan.


3. Tanah latosol

Jenis-Jenis Tanah, Persebaran dan Pemanfaatannya

Tanah latosol terbentuk dari batuan beku, sedimen, dan metamorf. Tanah ini tersebar luas di Indonesia.

Perseebarannya terutama di daerah beriklim basah dan lembab dengan curah hujan lebih dari 300 – 1000 cm.

Kondisi yang lembab, dingin, dan sering tergenang air menyebabkan perkembangan tanah lambat.

Kadar humus latosol mudah menurun, dan memiliki fostat yang mudah bersenyawa dengan besi dan aluminium.

Ciri-ciri tanah latosol

a. Warna merah hingga cokelat dan kuning.

b. Profil tanahnya dalam.

c. Mudah menyerap air.

d. Struktur tanahnya remah hingga gumpal.

e. konsistensi gembur hingga agak teguh.

f. Terdapat kandungan bahan organik dalam jumlah sedang

g. pH netral hingga asam.

Tanah latosol juga masih cocok untuk padi, palawija dan perkebunan karet dan kopi.


4. Tanah andosol

Tanah andosol atau tanah vulkanis sebagian besar terdapat di Sumatera dan Jawa, yaitu pada daerah vulkanik aktif dilereng vulkan atas dengan bahan abu vulkanik dan tuff.

Tanah ini adalah jenis tanah yang subur dan sangat cocok untuk pertanian sayuran dan perkebunan.

Ciri-ciri tanah andosol.

a. Merupakan jenis tanah mineral yang mengalami perkembangan profil.

b. Solum agak tebal.

c. warna coklat kelabu hingga hitam.

d. Kandungan organik tinggi.

e. Tekstur geluh berdebu.

f. Struktur remah.

g. Konsistensi gembur dan bersifat licin (smeary).

h. Agak asam.

i. Kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang.

j. Kelembaban tinggi.

k. Permeabilitas sedang dan peka terhadap erosi.


5. Tanah alluvial

Jenis-Jenis Tanah, Persebaran dan Pemanfaatannya

Tanah alluvial merupakan tanah muda hasil pengendapan material halus aliran sungai.

Tanah alluvial terbentuk karena tanah hasil erosi (lumpur) yang diendapkan di daerah-daerah dataran rendah.

Batuan lapuk yang tererosi kemudian diendapkan tersebut bisa berasal dari batuan gamping dan vulknis.

Tanah ini banyak ditemukan di sepanjang lembah, pertemuan sungai dan laut, bantaran sungai, kaki gunung, dataran yang sering dilanda banjir (flood plains), serta di muara sungai (delta).

Tingkat kesuburan tanah ini beragam, mulai dari sedang sampai yang sangat subur. Tergantung pada sumber bahan asal aliran sungai.

Ciri-ciri tanah alluvial.

a. Berwarna kelabu dengan struktur sedikit lepas-lepas.

b. Tidak mempunyai/belum ada struktur.

c. Kondisi basah pekat.

d. pH beragam.

e. Peka terhadap erosi.

Tanah aluvial cocok untuk padi, palawija, tebu, kelapa, tembakau, buah-buahan, dan perkebunan.


6. Tanah podsol

Tanah podsol merupakan tanah yang bertekstur pasir dan kandungan bahan organik sedang.

Tanah podsol banyak dijumpai di sepanjang sungai-sungai besar Sumatera, Kalimantan, dan papua.

Tanah ini baik untuk tanaman kelapa dan jambu mete.

Ciri-Ciri tanah podsol

a. Susunan horizon terdiri atas horizon albic (A2) dan spodic (B2H) yang jelas.

b. Tekstur lempung hingga pasir.

c. Struktur tanah gumpal.

d. Konsistensi lekat.

e. Kandungan pasir kuarsanya tinggi.

f. Sangat masam.

g. Kesuburan rendah.

h. Kapasitas pertukaran kation sangat rendah.

i. Peka terhadap erosi. 


7. Tanah laterit

Jenis-Jenis Tanah, Persebaran dan Pemanfaatannya

Tanah laterit ini terbentuk karena temperatur dan curah hujan yang tinggi. 

Karena tanah ini terguyur hujan terus maka tanah ini kehilangan unsur haranya (seolah-olah tanah hasil pencucian).

Terdapat pelarutan garam-garam dalam batuan akibat diguyur hujan besar, sehingga menyisakan oksidasi besi dan aluminium.

Berbagai mineral yang larut tadi kemudian dibawa air ke tempat yang lebih rendah.

Jadi tanah laterit sama halnya dengan tanah podzolik merah kuning yaitu merupakan tanah hasil pencucian dan sama-sama termasuk kelompok tanah ultisol.

Jenis-Jenis Tanah, Persebaran dan Pemanfaatannya


Bedanya tanah podzolik terbentuk pada temperatur atau suhu yang rendah.

Tanah ini kurang subur, tapi masih cocok dimanfaatkan untuk tanaman kelapa dan jambu mete.

Tanah ini banyak terdapat pada pegunungan yang hutannya sudah gundul di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat.


Penutup:


Perbedaan jenis tanah antara daerah yang satu dengan daerah lainnya, terutama disebabkan oleh perbedaan batuan induk, curah hujan, intensitas penyinaran matahari, relief, dan tumbuhan penutup tanah.

Untuk lebih melengkapi pengetahuan anda tentang pembahasan ini, silahkan anda baca juga artikel mengenai Keunggulan Tanah.

Demikian saja penjelasan tentang Jenis-jenis tanah, persebaran dan pemanfaatannya.

Terima kasih semoga bermanfaat.

Sumber: Dari berbagai sumber
Back To Top