Kepemimpinan dalam TQM. Kepemimpinan itu suatu yang abstrak namun nyata hasilnya.
Kepemimpinan itu suatu seni, suatu ilmu, karena itu kepemimpinan merupakan seni
sekaligus ilmu.
Kepemimpinan itu memiliki makna atau definisi yang sangat
banyak tergantung kepada sudut pandang orang yang menggunakannya. Robbins (1991)
mendefiniskan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok
anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Schriesman, et
al. (dalam Kreitner dan Kinicki, 1992. P. 516) menyatakan bahwa kepemimpinan
adalah proses pengaruh sosial di mana pemimpin mengupayakan partisipasi sukarela
para bawahannya dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Gibson et al.
(1991, p. 364) memberikan definisi kepemimpinan sebagai kemampuan unntuk
mempengaruhi motivasi atau keompetensi individu-lindividu lainnya dalam suatu
kelompok. Itu tiga diantara definisi-definisi kepemimpinan yang ada.
Sementara itu, Goetsch dan Davis (1994, p. 192) mendefinisikan
Kepemimpinan dalam kaitannya dengan TQM (Total Quality Management) adalah bahwa
kepemimpinan merupakan kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain agar
bersedia dan memiliki tanggung jawab total terhadap usaha mencapai atau
melampaui tujuan organisasi.
Pada hakekatnya definisi-definisi yang tadi telah kita kutip
memiliki konsep dasar yang sama, berkaitan dengan penerapannya dalam TM, yaitu
membangkitkan motivasi dan semangat orang lain dengan jalan memberikan inspirasi
atau mengilhami. Konsep ini mengandung pengertian bahwa motivasi tersebut telah
ada dalam diri setiap karyawan dan motivasi yang ada tersebut bukanlah sekedar
tanggapan temporer terhadap rangsangan eksternal. Kepemimpinan tersendiri tidak
hanya berada pada posisi puncak struktur organisasi perusahaan, tetapi juga
meliputi setiap level yang ada dalam organisasi.
Kepemimpinan merupakan salah satu bagian dari manajemen, karena
itu istilah manajer dan pemimpin tidak perlu dicampur aduk. Manajer melaksanakan
fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan,
komunikasi, dan pengawasan. Termasuk di dalam fungsi-fungsi itu adalah perlunya
memimpin dan mengarahkan. Zaleznik dalam Robbins (1991) menyatakan bahwa tidak
semua pemimpin adalah manajer. Seorang manajer yang diberikan hak-hak tertentu
(formal) dalam suatu organisasi belum tentu dapat menjadi pemimpin yang efektif.
Akan tetapi kemampuan untuk mempengaruhi orang lain yang didapatkan dari luar
struktur formal adalah sama atau bahkan lebih penting daripada pengaruh formal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin dapat muncul secara
informal dari suatu kelompok dan dapat pula ditunjuk secara formal.
Seorang pemimpin yang baik secara umum haruslah memenuhi
kriteria atau karekteristik berikut:
1. Tanggung jawab yang seimbang, yaitu keseimbangan antara
tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap
orang yang harus melaksanakan pekerjaan tersebut.
2. Model peranan yang positif. Peranan adalah tanggung jawab,
perilaku, prestasi yang diharapkan dari seseorang yang memiiki posisi khusus
tertentu. Oleh karena itu seorang pemimpin yang baik haurs dapat dijadikan
panutan dan contoh bawahannya. Mereka melakukan apa yang diharapkan dari
karyawannya, misalnya ia mengharapkan karyawannya untuk tepat waktu, maka
pemimpin tersebut harus bersikap tepat waktu dalam memenuhi janji atau
melaksanakan tugasnya.
3. Meimilik kemampuan komunikasi yang baik. Pemimpin yang baik
harus bias menyampaikan ide-idenya secara ringkas dan kelas, serta dengan cara
yang tepat.
4. Memiliki pengaruh positif. Pemimpin yang baik memiliki
pengaruh terhadap karyawannya dan menggunakan pengaruh tersebut untuk hal-hal
yang positif. Pengaruh adalah seni menggunakan kekuasaan untuk menggerakkan atau
mengubah pandangan orang lain ke arah suatu tujuan atau sudut pandang tertentu.
5. Mempunyai kemampuan untuk meyakinkan orang lain. Pemimpin
yang sukses adalah pemimpin yang dapat menggunakan keterampilan komunikasi dan
pengaruhnya untuk menyakinkan orang lain akan sudut pandangnya serta mengarahkan
mereka pada tanggung jawab total terhadap sudut pandang tersebut.
Di samping karekter-karekter di atas, pemimpin yang baik harus
dapat memainkan peranan penting dalam melakukan tiga hal berikut, yaitu (Bennis
dan Nanus, 1985, pp. 184-186):
1. Mengatasi penolakan terhadap perubahan. Dalam mengatasi
penolakan terhadap perubahan ini, pemimpin menciptakan komitmen sosial secara
sukarela terhadap tujuan dan nilai-nilai tertentu, bukan dengan menggunakan
kekuasaan (power) yang ada pada dirinya.
2. Menjadi perantara bagi kebutuhan kelompok-kelompok di dalam
dan di luar organisasi. Bila terjadi konflik kepentingan antara perusahaan
dengan salah satu pemasoknya, maka pemimpin harus dapat menemukan cara
mengatasinya tanpa merugikan salah satu pihak.
3. Membentuk kerangka etis yang menjadi dasar operasi setiap
karyawan dan perusahaan secara keseluruhan. Kerangka etis itu dapat diwujudkan
dengan cara:
- Memberikan contoh perilaku etis
- Memilih orang-orang yang berperilaku etis sebagai anggota tim
- Mengkomunikasikan tujuan organisasi
- Memperkuat perilaku yang sesuai di dalam dan di luar
organisasi
- Menyampaikan posisi-posisi etis, secara internal dan
eksternal.
Kepemimpinan bukanlah dari fungsi kharisma. Karena itu
seseorang tidak bisa memimpin semata-mata dengan citra dan kharisma yang
dimiliki. Kalau ada seseorang yang memimpin suatu organisasi seperti itu,
bukanlah disebut pemimpin, tetapi misleader. Menurut Drucker (1992, p. 122)
terdapat beberapa karekteristik yang membedakan pemimpin dengan misleader,
yaitu:
- Pemimpin menentukan dan mengungkapkan misi organisasi secara
jelas.
- Pemimpin menetapkan tujuan, prioritas, dan standar.
- Pemimpin lebih memandang kepemimpinan sebagai tanggung jawab
daripada suatu hak istimewa dari suatu kedudukan.
- Pemimpin bekerja dengan orang-orang yang berpengetahuan dan
tangguh, serta dapat memberikan kontribusi kepada organisasi.
- Pemimpin memperoleh kepercayaan, respek, dan integritas.
Sumber:
Total Quality Management
oleh: Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana
Labels:
Dunia Ekonomi
Thanks for reading Kepemimpinan dalam TQM. Please share...!
0 Comment for "Kepemimpinan dalam TQM"