Diastropisme atau Tenaga Tektonik. Pada kesempatan kali ini,
saya akan memberikan pembahasan mengenai Diastropisme atau gerak tenaga
tektonik. Diastropisme ini bagian dari tenaga bumi yang bersumber dari dalam
lapisan bumi itu sendiri yang kita kenal dangan tenaga endogen. Namun apa yang
saya bahas atau posting sekarang ini merupakan ringkasan atau gambaran umum saja
dari pembahasan yang akan saya posting pada lain kesempatan berikutnya. Namun
besar harapan saya semoga artikel ringkas ini memiliki manfaat yang besar bagi
para pembaca sekalian atau dapat dikatakan juga ini merupakan awal atau
perkenalan bagi apa yang akan saya bahas atau posting berikutnya dengan demikian
akan mudah di pahami. Baik tanpa berpanjang kalam mari kita mulaikan saja
pembahasan ini.
Diastropisme atau Tenaga Tektonik yaitu tenaga/gerakan yang berupa peretakan atau
pergeseran kulit bumi baik secara vertikal maupun horizontal karena adanya
tenaga endogen.
Vertikal maksudnya pergeseran dan perubahan lapisan batuan
dengan arah turun naik. Horizontal maksudnya pergeseran dan perubahan lapisan
batuan pada satu garis lapisan batuan. Arah pergerakan lapisan batuan bisa
terjadi secara bersamaan (vertikal dan horizontal).
Pembentukan muka bumi oleh tenaga tektonik tidak disertai
dengan pembentukan magma meskipun yang menggerakkannya karena aktivitas magma
yang berada pada lapisan terbawah kerak bumi.
Gerak tektonik mengakibatkan terbentuknya kulit bumi seperti
gunung, pegunungan, dataran tinggi, plato (plateau), lembah, depresi, patahan,
lipatan, palung laut, lubuk laut, punggung laut, ambang laut dan shelf atau
dangkala.
Gerak tektonik atau diastropisme dapat dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu:
1. Gerak Teknik Orogenesa
2. Gerak Teknik Epirogenesa
Gerak teknik orogenesa adalah gerakan kulit bumi yang relatif
cepat meliputi daerah yang sempit. Proses orogenesa menyebabkan terbentuknya
pegunungan lipatan dan pegunungan patahan. Keseluruhan proses pembentukan
pegunungan disebut orogenesis.
Gerak orogenesa menyebabkan terjadinya patahan, lipatan,
pelengkungan dan peretakan. Gerak orogenesis juga dapat menyebabkan depresi
kontinental yaitu tanah turun sehingga permukaan bumi lebih rendah dari
sekitarnya.
Gerak teknik epirogenetik adalah gerak kulit bumi yang relatif lambat,
berlangsung lama dan meliputi daerah yang luas. Arah gerakan epirogenetik adalah
naik turun atau gerakannya ada yang keatas atau kebawah.
Gerakan epirogenetik akan membentuk dataran tinggi sebagai
akibat adanya pengangkatan pada lapisan batuan dan juga mengakibatkan turunya
daratan sehingga membentuk dataran rendah.
Geraka epirogenesa ini dibagi menjadi 2, yakni:
a. Gerak eprogenetik positif, yaitu gerak yang menyebabkan
turunnya lapisan kulit bumi atau daratan sehingga permukaan air laut seakan-akan
naik. dan
b. Gerak Epirogenetik negatif, yaitu gerak yang menyebabksn
naiknya daratan sehingga permukaan air laut seakan-akan turun.
Demikian saya cukupkan artikel ini sampai di sini saja. Terima
kasih telah berkenan membacanya dan jangan lupa kunjungi terus blog ini, untuk
mendapatkan artikel selanjutnya.
Sumber foto
google image
Labels:
geografi
Thanks for reading Diastropisme, Gerak Tenaga Tektonik. Please share...!
0 Comment for "Diastropisme, Gerak Tenaga Tektonik"