Pesawat Pengebom B-29 Amerika Serikat yang meluluhlantakkan Hirosima dan Nagasaki |
Sebagaimana yang kita ketahui Perang Dunia II berlangsung antara tahun 1939
sampai tahun 1945. Perang ini meliputi atau terjadi hampir di semua tempat
belahan dunia dengan korban jiwa yang jauh lebih besar dari korban jiwa pada
Perang Dunia Pertama. Perang Dunia Kedua ini dibagi ke dalam tiga front (medan)
perang. Yaitu Front Eropa, Front Afrika dan Front Asia Pasifik. Kali ini titik
pembahasan saya adalah PD II di wilayah Asia-Fasifik.
Adapun sebab khusus PD II Asia-Pasifik ini adalah berawal
dari serangan pasukan kamikaze Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika
Serikat yang ada di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941. Akibat
tindakan Jepang ini, Presiden Amerika Serikat pada waktu itu menyerukan serangan
balasan terhadap Jepang. Namun pada awal-awal terjadinya perang ini pasukan USA
terdesak sampai Australia.
Setelah menghantam Pearl Harbour, pasukan gerak cepat Jepang menyerang
negara-negara Asia. Dalam waktu singkat tentara Jepang mampu menguasai hampir
seluruh Asia dan Pasifik serta mengancam Australia. Untuk lebih jelasnya berikut
ini, adalah negara-negara di Asia dan Pasifik yang ditaklukkan Jepang.
- Kawasan Asia, seperti : Singapura, Hongkong, Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja, Thailand, Myanmar, Malaysia dan Indonesia.
- Kawasan Pasifik, seperti Papua Nugini, Kepulauan Kuril, Kepulauan Marshall, Gilbert, Laut Bismarck, Irian Utara, Kepulauan Aleut, Midway, Kepulauan Carolina, Kepulauan Mariana, Kepulauan Solomon, Saipan, Guam, dan Laut Koral.
Semua penaklukkan ini dilakukan oleh Pasukan Jepang dengan sangat cepat yaitu
tidak lebih dari lima bulan saja. Serangan-serangan Jepang tersebut dikendalikan
dari pangkalan di Kepulauan Carolina, Formosa, Indocina, dan Thailand.
Jepang mulai mendaratkan pasukan di Indonesia pada 1 Maret 1942. Jenderal
Imamura memimpin pendaratan di tiga tempat, yaitu Banten, Indramayu, dan
Bojonegoro. Pendaratan ini tidak diduga oleh Belanda yang saat itu masih
menguasai Indonesia. Tentara Belanda tidak memberikan perlawanan yang berarti
terhadapa pasukan gerak cepat Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda
menyerah kepada Jepang.
Penyerahan tanpa syarat pihak Belanda kepada Jepang dilaksanakan di Kalijati
Subang. Pihak Belanda di wakili Panglima tentara Belanda, Jenderal Ter Poorten,
sedangkan Jepang diwakili Jenderal Imamura. Sejak saat itu berakhirlah kekuasaan
Belanda dan dimulailah era penjajahan Jepang di Indonesia.
Seharusnya penanda tanganan menyerahnya Belanda tersebut dilakukan oleh
Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouver, bukan oleh panglima
tentara Belanda. Namun hal ini disengaja oleh Belanda sebagai taktiknya untuk
menguasai Indonesia kembali apabila Jepang nanti kalah oleh tentara Sekutu.
Dalihnya, penyerahan Belanda merupakan penyerahan pihak militer, bukan
pemerintah Belanda.
Dalam menghadapi ekspansi Jepang, negara-negara Sekutu di bawah pimpinan
Amerika Serikat menggabungkan diri dalam front ABCD yaitu singkatan dari
American, British, China, Dutch. Selain itu dibentuk ABDACOM atau American
British Dutch Australian Command, yaitu gabungan Amerika Serikat, Inggris,
Belanda, dan Australia. Jenderal Douglas Mac Arthur diserahi tugas sebagai
Panglima Komando Pertahanan Pasifik Barat Daya. Tokoh ini pernah dipermalukan
Jepang di Filipina dan terusir dari negara tersebut, namun ia berjanji membalas
kekalahannya dengan mengucapkan kata-kata I will return (saya akan kembali).
Ternyata kemudian Jenderal Mac Arthur dapat membuktikan janjinya tersebut.
Perlahan tapi pasti peperangan dengan Jepang dimenangkan olehnya, semenjak tahun
1943. Pasukan Sekutu di bawah komandonya semakin mendesak dan menjepit Jepang di
pertengahan (bulan April) tahun 1944. Satu persatu pulau-pulau antara Jepang dan
Australia dapat direbut kembali, seperti mulai dari Irian Barat, Guam dan Iwo
Jima. Keadaan semakin memperburuk kedudukan tentara Jepang, ketika pasukan
Amerika Serikat dan Sekutu dapat merebut dan menguasai pangkalan Angkatan Laut
Jepang di Saipan, pada bulan Juli 1944. Dengan dikuasainya Saipan ini, maka
jarak antara Saipan dan Tokyo dapat ditempuh oleh pesawat pengebom B-29 milik
USA.
Kondisi genting inilah yang kemudian menyebabkan Kabinet Tojo jatuh dan
digantikan oleh Jenderal Kuniaki Koiso. Perdana Menteri Koiso inilah yang
akhirnya menjanjikan kemerdekaan kepada negara-negara jajahan termasuk
Indonesia, dengan tujuan untuk mendapatkan bantuan dalam menghadapi pasukan
Sekutu. Selanjut karena itulah di Indonesia akhirnya dibentuk BPUPKI. Baca artikel sebelumnya: BPUPKI dan Peran Sejarahnya.
Kemudian pasukan dan pemerintahan Jepang benar-benar tidak berkutik, setelah
pesawat pengebom B-29 menjatuhkan bom atom pada tanggal 6 Agustus 1945 di Kota
Hirosima dan bom atom kedua di Kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Dan
sementara itu pasukan Uni Soviet (Rusia) memporakporandakan kekuasaan Jepang di
Mancuria.
Akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada pihak Sekutu pada 15 Agustus
1945. Penyerahan Jepang secara resmi kemudian dilakukan pada 2 September 1945 di
atas kapal Missouri di teluk Tokyo. Penyerahan ini menandai runtuhnya kekuasaan
atau penjajahan jepang di seluruh kawasan Asia dan pasifik, termasuk menandai
berakhirnya rentetan Perang Dunia II baik di Asia-Pasifik maupun di seluruh
belahan dunia lainnya. Baca juga sisi lain dari Perang Dunia II Front Asia-Pasifik.
Labels:
Sejarah
Thanks for reading PD II di Asia-Pasifik. Please share...!
0 Comment for "PD II di Asia-Pasifik"