Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik 1925. Terbukanya pintu pendidikan pada masa kolonial bagi rakyat
khususnya para bangsawan pada akhir abad XIX hingga awal abad XX, telah menjadi
sebab timbulnya kesadaran nasioanal di kalangan para kaum bangsawan yang menimba
ilmu di negeri Belanda. Para pelajar Indonesia yang ada di Belanda saling
bersatu padu, Mereka mendirikan organisasi Indische Vereeniging Kemudian
berganti-ganti nama sampai kemudian bernama Perhimpunan Indonesia (PI), untuk menjadi
wadah bagi mereka untuk bersatu dan bersepakat menuangkan ide bagi
memperjuangkan hak-hak kemerdekaan dan persamaan bagi bangsa Indonesia.
Di negeri Belanda mereka memperoleh kebebasan berbicara,
berkumpul, dan berserikat, tanpa adanya kekhawatiran dimata-matai polisi.
Kebebasan itu mereka pergunakan sepenuhnya untuk mengenal secara lebih mendalam
tentang nasionalisme, sosialisme, dan marxisme. Dari sinilah mereka meneliti
bagaimana cara yang tepat menghadapi kolonialisme, serta mencoba merumuskan
corak nasionalisme yang sesuai dengan bangsa Indonesia.
Asas PI. Pergerakan Perhimpunan Indonesia ini berasaskan yaitu :
Mengusahakan suatu pemerintahan untuk Indoenesia yang bertanggung-jawab hanya
kepada rakyat Indonesia sendiri bukan dengan pertolongan siapa pun juga, bahwa
segala jenis perpecahan tenaga haruslah dihindarkan, supaya tujuan itu lekas
tercapai (Hindia Poetra, Maret 1923). Dengan asas itulah kemudian pergerakan PI
kini mulai menyentuh langsung bidang politik ketatanegaraan. (Baca : Kolonialisme Belanda di Indonesia)
Tokoh-tokoh dibalik meningkatnya aktivitas politik PI pada masa itu adalah Ahmad Subardjo dan Muhammad Hatta yang datang ke
Belanda pada tahun 1921.
Memasuki awal tahun 1925, PI mempertegas lagi gerak
perjuangannya dengan mengeluarkan manifesto politik. Ini merupakan bentuk
pernyataan terbuka dan sikap politik yang ditempuh bangsa Indonesia melalui
orgasisasi Perhimpunan Indonesia. Manifesto politik tersebut intinya menyebutkan
bahwa kemerdekaan penuh bagi bangsa Indonesia hanya akan diperoleh dengan aksi
bersama yang dilakukan serentak oleh seluruh kaum nasionalis dan berdasarkan
atas kekuatan sendiri.
Manifesto politik yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Indonesia
pada tahun 1925 inilah kemudian yang semakin mempertebal rasa persatuan di
kalangan organisasi pemuda di Indonesia. Semakin mempertebal rasa kesadaran
nasional yang pada akhirnya berujung pada diadakannya kongres pemuda pada tahun
1928 dan menghasilkan keputusan yang disebut dengan sumpah pemuda.
Baca juga : KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA
Labels:
Sejarah
Thanks for reading Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik 1925. Please share...!
0 Comment for "Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik 1925"