Mengenal Pranata Sosial



A.  Pengertian Pranata Sosial
Koentjaraningrat mengatakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.


Dari pengertian tersebut kiranya dapat dipahami bahwa dalam sebuah pranata sosial terdapat dua hal yang utama, yakni aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan norma yang mengatur aktivitas tersebut. Norma-norma (aturan-aturan yang disepakati bersama) tersebut membatasi perilaku seseorang dalam pemenuhan kebutuhan agar tidak merugikan orang lain. Oleh karena itu pranata sosial diartikan juga sebagai sekumpulan norma yang dibuat untuk menciptakan keteraturan dalam masyarakat.
Untuk lebih memudahkan pemahaman kalian, ustadz akan memberikan ilustrasi atau gambaran tentang pranata sosial berikut ini.

Sebagai makhluk sosial kita hidup di lingkungan masyarakat yang serba diatur. Segala tindak tanduk atau perilaku kita senantiasa akan diatur menurut cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Ketika kalian berada di rumah, kalian terikat oleh seperangkat aturan sesuai dengan kedudukan dan perannya di dalam keluarga. Sebagai seorang anak, kalian tidak dapat berbuat seenaknya sendiri ketika kalian berada di rumah. Kalian terikat oleh seperangkat aturan. Misalnya, sebagai seorang anak kalian mempunyai hak dan kewajiban. Apa saja hak dan kewajiban kalian di rumah ? Aturan seperti apa yang mengatur hak dan kewajiban kalian sebagai seorang anak ? Apa yang dilakukan oleh anggota orang tua dan saudaramu bila kalian tidak memenuhi kewajibanmu ? Demikian juga, ketika kalian berada di sekolah sebagai seorang siswa. Di sekolah ada seperangkat aturan yang harus  dipatuhi oleh setiap siswa, guru, dan pegawai administrasi. Apakah kalian dapat melakukan tindakan seenak sendiri selama berada di sekolah ? Ataukah kalian merasa terikat oleh seperangkat aturan sekolah. Bila kalian melanggar aturan sekolah tersebut, apakah kalian mendapatkan hukuman ?

Pranata sosial bersifat abstrak karena merupakan seperangkat norma atau aturan. Adapun wujud dari pranata sosial adalah berupa lembaga (institusi). lembaga atau institusi adalah badan atau organisasi yang melaksanakan aktivitas itu. Contohnya Lembaga Sekolah dengan seperangkat pranata (aturan) yang mengikat setiap orang dalam sekolah tersebut.

B.  Proses Terbentuknya Pranata Sosial 
 Terbentuknya pranata sosial memerlukan proses yang panjang dan melewati beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah tahap internalisasi atau pembudayaan, tahapan kedua adalah tahap habitualisasi, lalu tahapan terakhir dalam pembentukan pranata sosial tahap tipifikasi.

Pada tahap internalisasi setiap norma diterima, dipahami, dan dihayati secara mendalam dalam diri individu. Lalu pada tahap habitualisasi norma yang sudah diterima tersebut dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari dan cenderung diulang-ulang menjadi sebuah kebiasaan, lalu seiring dengan berjalannya waktu norma yang diulang-ulang tersebut berubah menjadi tipe atau karekteristik yang melekat pada sekelompok orang tertentu dalam masyarakat, hal ini disebut tahap tipifikasi.

C.  Fungsi Pranata Sosial
Secara umum, pranata sosial mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal bertingkah laku dan bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan. 

2.  Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan

3.  Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

Selain fungsi umum tersebut, pranata sosial memiliki dua fungsi besar yaitu fungsi manifes (nyata) dan fungsi laten (terselubung).
1.  Fungsi manifes adalah fungsi pranata sosial yang nyata, tampak, disadari dan menjadi harapan sebagian besar anggota masyarakat. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi reproduksi yaitu mengatur hubugnan seksual untuk dapat melahirkan keturunan.

2.  Fungsi laten adalah fungsi pranata sosial yang tidak tampak, tidak disadari dan tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi laten dalam pewarisan gelar atau sebagai pengendali sosial dari perilaku menyimpang.
  
D.  Tujuan dari Pranata Sosial
Untuk memenuhi kebutuhan semua aspek kehidupan manusia. Seperti kebutuhan sosial kekerabatan, pendidikan dan pengetahuan, agama, ekonomi (penghidupan), mengurus kebutuhan jasmani, dan lain sebagainya.
Untuk menciptakan keteraturan dan keselarasan hidup bermasyarakat

E.  Ciri-Ciri Pranata Sosial
1.   Memiliki Lambang-Lambang/Simbol
Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki lambang-lambang atau simbol-simbol yang ter-wujud dalam tulisan, gambar yang memiliki makna serta menggambarkan tujuan dan fungsi pranata yang bersangkutan. Contoh cincin pernikahan sebagai simbol dalam pranata keluarga, burung garuda merupakan simbol dari pranata politik negara Indonesia.

2.   Memiliki Tata Tertib dan Tradisi tertulis dan tidak tertulis
Pranata sosial memiliki aturan-aturan yang menjadi tata tertib serta tradisi-tradisi baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang akan menjadi acuan serta pedoman bagi setiap anggota masyarakat yang ada di dalamnya. Contohnya dalam pranata keluarga seorang anak wajib bersikap hormat kepada orang tua, namun tidak ada aturan tertulis yang baku tentang gambaran sikap tersebut. Sementara itu dalam pranata pendidikan ada aturan-aturan tertulis yang wajib dipatuhi semua warga sekolah yang tertuang dalam tata tertib sekolah.

 3. Memiliki Satu atau Beberapa Tujuan
Pranata sosial mempunyai tujuan yang disepakati bersama oleh anggota masyarakat. Misalnya, pranata dalam perkawinan ada aturan untuk meminang bagi seorang laki-laki yang ingin menyunting seorang wanita.

4.  Memiliki Nilai
Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku dari sekelompok orang atau anggota masyarakat, mengenai apa yang baik dan apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Misal, dalam pranata keluarga terdapat nilai kesopanan yakni sikap menghormati atau sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua.

5.  Memiliki Usia Lebih Lama (Tingkat Kekekalan Tertentu)
Pranata sosial pada umumnya memiliki umur lebih lama daripada umur manusia. Pranata sosial pada umumnya tidak mudah berganti atau berubah.

6.  Memiliki Alat Kelengkapan
Pranata sosial memiliki sarana dan prasarana yang digunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya mesin produksi pada sebuah pabrik merupakan sarana dalam pranata ekonomi untuk menghasilkan barang.

Labels: Sosiologi

Thanks for reading Mengenal Pranata Sosial. Please share...!

0 Comment for "Mengenal Pranata Sosial"

Back To Top