Meningkatkan Penjualan Dengan Memanfaatkan Impulse Buying. Sebagai seorang penjual seharusnya kita tahu bagaimana seorang konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk kita, sikap konsumen terhadap barang yang ditawarkan itu seperti apa, apa saja yang memperngaruhi konsumen dalam memutuskan suatu pembelian, dan lain sebagainya. Hal ini penting untuk menentukan strategi di dalam menjaring konsumen.
Perlu diketahui, pembelian bukanlah hanya satu tindakan saja, tetapi merupakan beberapa tindakan yang meliputi keputusan tentang jenis produk, bentuknya, merknya, jumlahnya, penjualnya, dan waktu serta cara pembayarannya. Ini banyak dipengaruhi oleh kebiasaan membeli dari pembeli.
Seringkali seorang pembeli, membeli barang tanpa direncanakan terlebih dahulu. Kebiasaan pembeli seperti ini disebut dengan Impulse Buying. Pembelian tanpa direncanakan ini biasanya terjadi pada jenis-jenis produk yang tidak terlalu mahal, terjadi pada saat pembeli melihat sebuah pajangan produk yang menarik pada sebuah toko atau melihat sebuah produk atau barang yang dikemas cukup menarik, misalnya.
Impulse Buying ini dibedakan menjadi dua, yaitu : (1) Reminder Buying, dan (2) Suggestion Buying. Baik untuk lebih jelasnya, mari perhatikan pejelasannya.
Reminder Buying adalah pembelian tanpa direncanakan yang didasarkan pada ingatan. Sebagai contoh: seorang mahasiswa yang pergi ke sebuah toko alat-alat tulis untuk membeli kertas folio, melihat bahwa di toko tersebut ada pensil dan isi bolpoint. Dengan melihat pensil dan isi bolpoin, ia menjadi teringat bahwa kedua macam barang tersebut juga sedang dibutuhkan karena persediaan di rumah telah habis. Kemudian ia membelinya. Pembelian seperti inilah yang disebut dengan reminder buying.
Suggestion Buying adalah pembelian tanpa direncanakan yang didasarkan pada suatu saran dari orang lain. Sebagai contoh: seseorang yang membeli bahan pakaian di sebuah toko tekstil karena ia tertarik pada sebuah spanduk yang dipasang di teras toko. Spanduk tersebut menyatakan bahwa semua orang diminta untuk mengunjungi toko dan membeli kain yang ditawarkannya, karena merupakan kesempatan baik untuk mendapatkan potongan antara 10 % sampai 40 %.
Kebiasaan membeli tanpa direncanakan ini memang seringkali terjadi dan pemutusan pembeliannya pun langsung terjadi di tempat penjualan.
Seorang penjual yang ingin penjualannya meningkat harus jeli dengan kebiasaan impulse buying ini. Seorang penjual harus bisa menarik minat para pembeli seperti ini yang bisa terjadi pada diri setiap orang tanpa terkecuali. Promosi sangat penting untuk dilakukan, usaha promosinya dapat dilakukan dengan memberikan bungkus yang menarik, penyusunan etalase yang menarik, kebersihan, dan sebagainya.
Ok demikian dulu postingan saya kali ini. Semoga bermanfaat dan penjualan anda sukses!
Labels:
Dunia Ekonomi
Thanks for reading Meningkatkan Penjualan Dengan Memanfaatkan Impulse Buying. Please share...!
0 Comment for "Meningkatkan Penjualan Dengan Memanfaatkan Impulse Buying"