Sebelum anda membaca pembahasan ini saya sarankan anda (yang belum membaca) terlebih dahulu membaca Proses Sosial Assosiatif Dalam Hubungan Sosial. Terima kasih :)
Proses sosial dissosiatif merupakan proses sosial yang
berakhir dengan permusuhan dan pertikaian. Atau dengan kata lain proses sosial
yang cenderung membawa kelompok kearah perpecahan dan merenggangkan solidaritas
kelompok (oppositional proceses).
Proses sosial dissosiatif ini terjadi karena adanya
gesekan-gesekan sosial dalam masyarakat. Gesekan-gesekan sosial ini timbul
karena perbedaan sikap, nilai-nilai dan norma-norma yang dipegang oleh individu atau kelompok yang tidak
dapat dikomunikasikan dengan baik antar individu dengan individu, individu
dengan kelompok atau antar kelompok. Komunikasi yang tidak baik ini akan
menimbulkan perbedaan dan pertentangan yang semakin mendalam yang dapat
menyebabkan perpecahan dan permusuhan dalam hubungan bermasyarakat. Di sinilah
diperlukan peranan pemerintah, kepolisian, tokoh agama/masyarakat, dan
lembaga-lembaga pengendalian lainnya untuk mencegah dan meredam terjadinya
pertentangan dan permusuhan yang semakin mendalam dengan melakukan berbagai
teknik pengendalian yang ada, disesuaikan
dengan jenis dan tingkat pertentangan yang terjadi.
Mari sekarang kita lihat bentuk-bentuk dari proses sosial dissosiatif ini.
1. Persaingan/Kompetisi
Persaingan adalah proses sosial yang dilakukan oleh individu
atau kelompok dalam usahanya mencapai keuntungan tertentu tanpa adanya ancaman
atau kekerasan dari para pelaku. Contoh persaingan setiap siswa dalam mendapat
nilai terbaik di kelas atau sekolahnya atau persaingan antarperusahaan
telekomunikasi yang berebut pangsa pasar dengan melakukan perang tarif pulsa
murah. Persaingan yang sehat akan dapat meningkatkan motivasi seseorang atau
kelompok untuk meraih prestasi yang maksimal, sebaliknya persaingan yang tidak
sehat akan menyebabkan timbulnya kebencian dan rasa permusuhan, sehigga
hubungan menjadi tidak harmonis.
2. Kontravensi
Kontravensi merupakan proses sosial yang berada di antara
persaingan dan pertentangan. Kontavensi lebih mengarah pada sikap mental
seseorang/kelompok yang biasanya secara tersembunyi atau diam-diam tidak suka
kepada seseorang atau unsur-unsur budaya kelompok lain. Desas desus, mencaci,
mengacau orang lain, hasutan, fitnah, khianat, intimidasi, provokasi, dan
membuka rahasia orang lain di muka umum merupakan contoh-contoh dari kontravensi
ini.
3. Pertentangan/Konflik
Pertentangan/konflik adalah suatu proses sosial dimana
individu atau kelompok untuk menantang pihak lawan dengan ancaman dan atau
kekerasan untuk mencapai suatu tujuan. Konflik ini terjadi karena adanya
perbedaan sikap baik antarindividu atau kelompok, perbedaan antarkebudayaan,
perbedaan antarkepentingan, dan adanya perubahan sosial yang menyebabkan
terjadinya pro dan kontra dalam masyarakat.
Labels:
Sosiologi
Thanks for reading Proses Sosial Dissosiatif Dalam Hubungan Sosial. Please share...!
0 Comment for "Proses Sosial Dissosiatif Dalam Hubungan Sosial"