Oleh: Azanul Ahyan
A. Gerak Tektonik Orogenesa
Gerak tektonik orogenesa adalah gerakan kulit bumi yang relatif
cepat meliputi daerah yang sempit. Arah gerakan lapisan kulit bumi secara
vertikal maupun horizontal. Arah gerakan inilah yang menyebabkan terjadinya
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi. Misalnya pembentukan Deretan Sirkum Pasifik merupakan contoh dari Gerak Tektonik Orogenesa ini.
Proses orogenesa ini akan menghasilkan tekanan pada lapisan
batuan, jika tenaga tersebut terjadi pada lapisan kulit bumi yang keras maka
akan menyebabkan terjadinya patahan. Kekuatan tenaga endogen mampu menekan
struktur batuan yang keras sehingga struktur batuan terpisah atau lepas. Hasil
gerak orogenesis biasanya berupa pegunungan lipatan (contoh pegunungan Kendeng
di pulau Jawa) dan pegunungan patahan seperti pegunungan selatan pulau Jawa dan
pulau Nusa Kambangan. Keseluruhan proses pembentukan pegunungan disebut
orogenesis.
Gerak orogenesa menyebabkan terjadinya patahan, lipatan,
pelengkungan dan peretakan. Gerak orogenesis juga dapat menyebabkan depresi
kontinental yaitu tanah turun sehingga permukaan bumi lebih rendah dari
sekitarnya.
1. Patahan
Patahan terjadi karena 2 hal, yaitu:
1) Tenaga endogen yang bergerak secara bersamaan baik
horizontal maupun vertikal pada lapisan batuan yang keras dan melampaui elasitas
batuan, sehingga kulit bumi menjadi patah atau retak.
2) Terdapat pengurangan isi lapisan dalamkerak bumi seperti
akibat letusan vulkanisme.
Bidang tempat patah atau retaknya kulit bumi disebut bidang
patahan. Bidang yang mengalami pergeseran disebut Sesar / Fault.Daerah patahan
merupakan daerah yang rawan gempa karena rapuh.
Bentuk-bentuk Patahan
a. Graben / Slenk
Bagian dari patahan yang lebih rendah dari sekitarnya / bagian
yang mengalami pemerosotan atau penurunan.
b. Horst / sembul
Bagian kulit bumi yang terangkat atau bagian patahan yang lebih
tinggi dari daerah sekitarnya.
Patahan bisa terjadi baik karena gaya regang maupun gaya tekan (arah panah gaya tekan saling berhadapan) |
c. Patahan Normal
Kedua bagian terpatah, sehingga satu bagian batuan naik dan
bagian lainnya turun.
Pada patahan normal kelihatan lapisan batuan terangkat naik |
d. Patahan Rebah / Thrush Fault
Patahan yang terjadi setelah terbentuknya lipatan. ini terjadi
karena tekanan salah satu sisi lipatan lebih kuat sehingga struktur batuan /
lapisan batuan rebah dan terjadi patahan, sehingga lapisan tengah terbalik
susunannya.
e. Sesar Geser
Struktur patahan yang bergeser horizontal searah dengan garis
poros.
Berbagai kenampakan Sesar |
Pembentukan pegunungan oleh proses diastropisme tidak disertai
dengan pembentukan magma, sehingga pegunungan yang terbentuk bukanlah pegunungan
berapi atau pegunungan aktif. Pegunungan berapi terbentuk apabila diatas
pegunungan patahan atau lipatan tersebut terbentuk pegunungan baru akibat
aktifitas vulkanisme.
2. Lipatan
Lipatan adalah bentuk permukaan bumi yang bergelombang
disebabkan oleh tenaga endogen yang arahnya mendatar (horizontal) pada lapisan
kulit bumi yang elastis.
Proses terjadinya lipatan |
Pada saat tenaga endogen bergerak secara mendatar pada lapisan
kulit bumi yang elastis, lapisan batuan mendapat tekanan yang kuat dan
mengakibatkan lapisan kulit bumi terangkat dan apabila tenaga endogen itu terus
bekerja akan mengakibatkan lipatan miring. Hal ini mengakibatkan terbentuknya
perbukitan (antiklinal) dan lembah (sinklinal)daerah lipatan yang tinggi yang
merupakan puncak lipatan disebut antiklinal, sedangkan sedangkan bagian yang
rendah / lembah disebut sinklinal.
Bentuk-bentuk lipatan
a. Lipatan Normal
Lipatan normal terjadi jika dua tenaga penekanan mempunyai
kekuatan yang sama dan saling berhadapan. Bentuk lipatan ini meiliki dua lapisan
yang seimbang lerengnya.
b. Lipatan Asimetris
Lipatan asimetris terjadi apabila salah satu tenaga penekanan
lebih kuat dari yang lain. Bentuk lipatan ini memiliki lereng yang curam.
c. Lipatan Tumpang Tindih
Lipatan tumpang tindih terjadi jika salah satu tenaga penekanan
lebih kuat dari yang lain, sehingga terdapat lapiisan batuan yang menumpang pada
batuan lainnya akibatnya terbentuk lapisan batuan yang hampir paralel.
Contoh Lipatan :
Lipatan pegunungan tua (pegunungan ural dan pegunungan
allegani).
Lipatan pegunungan muda (rangkaian pegunungan mediterania dan
sirkum pasifik).
Pegunungan lipatan terbentuk oleh gerakan mendatar kulit/kerak
bumi pada lipatan endapan yang lentur dan elastis.
Jenis-jenis struktur lipatan:
a. Jalur pegunungan lipatan, yaitu rangkaian pegunungan lipatan
yang sangat panjang melintasi beberapa benua dan berdampingan dengan pulau di
dasar laut. Hal ini terjadi karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua,
lempeng benua yang lebih berat massanya akan menyusup ke bawah, sedangkan lempeng
samudera yang ringan akan terangkat.
b. Dome, adalah pegunungan lipatan yang membulat karena tekanan
mendatar datang pada arah dan waktu yang sama, misalnya dome Sangiran di Jawa
Tengah. Basin adalah cekungan yang membulat karena daerah disekitarnya terangkat
naik.
c. Lipatan tunjam, adalah struktur pegunungan lipatan yang
bagian garis porosnya menunjam membentuk sudut terhadap bidang datar.
d. Lipatan komplek, adalah jenis lipatan yang terdapat di jalur
pegunungan besar. Jalur pegunungan sebagai antiklinal besar, sedangkan jalur
diatasnya terdapat antiklinal dan sinklinal kecil berbagai tipe.
3. Pelengkungan
Lapisan kulit bumi yang semula mendatar jika mendapatkan
tekanan vertikal akan membentuk struktur melengkung. Lengkungan tersebut dapat
mengarah ke atas yang disebut kubah (dome) dan dapat mengarah ke bawah membentuk
seperti mangkuk yang disebut basin.
4. Retakan
Retakan terjadi karena adanya gaya regangan pada lapisan batuan
sehingga menyebabkan batuan menjadi retak.
Retakan |
B. Gerak Tektonik Epirogenesa
Gerak epirogenesa adalah gerak kulit bumi yang relatif lambat,
berlangsung lama dan meliputi daerah yang luas. Arah gerakan epirogenetik adalah
naik turun atau gerakannya ada yang keatas atau kebawah.
Gerakan epirogenetik akan membentuk dataran tinggi sebagai
akibat adanya pengangkatan pada lapisan batuan dan juga mengakibatkan turunya
daratan sehingga membentuk dataran rendah.
Gerak tektonik epirogenesa dibagi 2 macam
1. Gerak eprogenetik positif, yaitu gerak yang menyebabkan
turunnya lapisan kulit bumi atau daratan sehingga permukaan air laut seakan-akan
naik. Contoh : turunnya pulau-pulau di Indonesia Bagian Timur, seperti Kepulauan
Maluku dan Pulau-Pulau Barat Daya sampai Pulau Banda. Turunnya muara sungai
Hudson di Amerika. Turunnya lembah sungai Kongo di Afrika.
2. Gerak Epirogenetik negatif, yaitu gerak yang menyebabkan
naiknya daratan sehingga permukaan air laut seakan-akan turun. Contoh : naiknya
dataran tinggi di Colorado di Amerika. Naiknya Pulau Timor dan Pulau Buton di
Indonesia.
Jadi gerakan epirogenetik menyebabkan terbentuknya Dataran
Tinggi dan Dataran Rendah pada permukaan bumi.
Baca juga artikel sebelumnya Diastropisme, Gerak Tenaga Tektonik. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat!
Refrensi:
Dari berbagai sumber
Semua gambar diambil dari google images
Labels:
geografi
Thanks for reading Gerak Tektonik Orogenesa dan Epirogenesa. Please share...!
4 Comment for "Gerak Tektonik Orogenesa dan Epirogenesa"
terima kasih info nya ;)
Terima kasih juga untuk kunjungannya :D
Thank you
makasih kembali