Pelaksanaan Kebijakan Sistem Tanam Paksa Di Indonesia
Pembahasan ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya dengan judul “Sistem Tanam Paksa Pada Masa Penjajahan Belanda”. Untuk lebih runutnya pembahasan ini saya sarankan Anda membaca pembahasan tersebut terlebih dahulu. Lihat link-nya di bagian paling bawah postingan ini.
Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, kebijakan sistem tanam paksa (cultuurstelsel)
mulai diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1830 pada masa
Gubernur Jenderal Johanes van den Bosch berkuasa di Hindia-Belanda.
Baca: Kolonialisme Belanda Di Indonesia.
Baca: Kolonialisme Belanda Di Indonesia.
Untuk menjalankan sistem tanam paksa ini, pemerintah Belanda
mengeluarkan aturan-aturan yang dimuat dalam Lembaran Negara (Staatblad) Nomor
22 Tahun 1834.
Bunyi Staatblad itu sebagai berikut :
1. Persetujuan-persetujuan akan diadakan dengan penduduk agar
mereka menyediakan sebagian tanahnya untuk ditanami dengan tanaman yang laku
dijual di pasaran Eropa.
2. Tanah yang ditanami tidak melebihi seperlima dari tanah
pertanian meilik penduduk.
3. Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tidak boleh melebihi
pekerjaan yang dibutuhkan dalam menanam padi.
4. Tanah yang disediakan untuk tanaman dibebaskan dari
pembayaran pajak.
5. Hasil tanaman harus diserahkan kepada pemerintah Belanda,
sedangkan kelebihan hasil tanaman dari jumlah pajak yang terbayar, akan dibayar
kembali kepada rakyat.
6. Kegagalan panenan menjadi tanggungan pemerintah Belanda.
7. Mereka yang tidak memiliki tanah harus bekerja di perkebunan
pemerintah lebih dari 66 hari.
8. Penggarapan penanaman di bawah pengawasan langsung
kepala-kepala pribumi. Pegawai-pegawai Eropa mengawasi secara umum jalannya
penggarapan sampai pengangkutannya.
Pada kenyataanya, semua aturan-aturan yang terdapat dalam
Staatblad tersebut dilanggar dengan semena-mena oleh Johanes van den Bosch.
Akibatnya timbul penderitaan yang berkepanjangan bagi rakyat Indonesia,
khususnya rakyat jelata.
Penderitaan rakyat ini semakin diperparah oleh ulah para bupati
dan kepala desa yang sangat senang dengan kebijakan ini karena dapat menumpuk
kekayaan mereka. Inilah mereka manusia-manusia culas, penghianat-penghianat
bangsa, Semoga Allah mengutuk dan menyiksa seberat-berat mereka semuanya yang
terlibat dalam mensengsarakan rakyat!
Para bupati dan kepala desa ini berlomba-lomba menyerahkan
hasil tanaman sebanyak-banyaknya dengan jalan memaksa penduduk desa untuk
menanam melebihi ketentuan yang berlaku. Dan memaksa mereka bekerja dengan waktu
yang lebih lama. Kalau ada penduduk yang membangkang mereka (para bupati dan
kepala desa) berikut centeng-centengnya, dihukum dan disiksa. Kalaupun tidak
disiksa penduduk yang dianggap membangkang tersebut, diancam akan dilaporkan
kepada pemerintah Belanda sebagai pembangkang atau pemberontak.
Akibat sistem tanam paksa bagi pemerintah Belanda
a. Pemerintab Belanda memperoleh kelebihan keuangan yang dapat
digunakan untuk menjalankan pemerintahan dan membangun negerinya.
b. Badan Usaha Dagang Belanda mendapatkan keuntungan yang besar
setelahmendapat hak monopoli pengangkutan hasil tanam paksa.
Akibat sistem tanam paksa bagi rakyat kebanyakan
a. Kelaparan, terserang wabah penyakit, dan kematian merajalela
terutama di daerah CIrebon, Demak, dan Grobongan sehingga jumlah penduduk di
pulau Jawa semakin berkurang.
b. Penduduk mulai mengenal berbagai jenis tanaman yang bernilai
ekspor, seperti kopi, the, kina, tembakau, dan nila.
Penderitaan rakyat akibat penerapan kebijakan sistem tanam paksa ini berakhir pada tahun
1850 setelah masyarakat Belanda mengetahui dampak dari akibat tanam paksa.
Penyelewengan dan penyalahgunaan kekuasaan Hindia-Belanda ini mendapat reaksi
keras dari kaum liberal dan kaum humanis.
Adapun tokoh-tokoh utama kaum liberal dan humanis yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dan Baron van Hoevell.
Baca artikel sebelumnya: Sistem Tanam Paksa Pada Masa Penjajahan Belanda.
Adapun tokoh-tokoh utama kaum liberal dan humanis yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dan Baron van Hoevell.
Baca artikel sebelumnya: Sistem Tanam Paksa Pada Masa Penjajahan Belanda.
Labels:
Sejarah
Thanks for reading Kebijakan Sistem Tanam Paksa. Please share...!
0 Comment for "Kebijakan Sistem Tanam Paksa"