Hubungan antara kondisi fisik dan sosial ekonomi di Indonesia. Aktifitas kehidupan sosial ekonomi penduduk tergantung dengan
kondisi fisik tempat tinggalnya. Pada umumnya manusia bertempat tinggal di
dataran rendah, pinggir pantai, dataran tinggi, daerah perbukitan atau
pegunungan dan di gurun. Di antara tempat-tempat itu daerah dataran rendah
adalah yang paling banyak ditempati. Sebabnya karena kemudahan-kemudahan yang
ada pada tempat itu dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya.
Baik sekarang mari kita lihat satu persatu keterkaitan fisik
tempat tinggal dengan aktivitas sosial ekonomi manusia ini.
Daerah Pantai
Kegiatan manusia yang tinggal di daerah pantai erat kaitannya
dengan kegiatan perikanan atau kelautan antara lain meliputi hal-hal berikut
ini.
a. Usaha-usaha nelayan dalam menangkap ikan
b. Pembuatan tambak-tambak untuk budi daya ikan dan udang di
daerah payau
c. Pembautan tambak-tambak untuk menghasilkan garam
d. Budi daya mutiara dan rumput laut
e. Dalam bidang pertanian, dilakukan budi daya perkebunan
kelapa da pengolahan sawah pasang surut
f. Di beberapa wilayah pantai, telah difungsikan sebagai obyek
wisata sehingga membuka peluang pengembangan sektor perdagangan dan jasa.
Daerah Dataran Rendah
a. Tofografinya yang relatif membuat kawasan ini layak untuk
semua bentuk penggunaan lahan, baik itu untuk pertanian, permukiman, industri,
ataupun bentuk-bentuk penggunaan lahan yang lain.
b. Sebagai lahan pertanian, daerah dataran rendah pada umumnya
subur karena proses sedimentasi. Jenis tanaman yang cocok, antara lain padi,
palawija, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
c. Sebagai lokasi permukiman, daerah ini cepat mengalami
perkembangan ke segala arah.
d. Dari segi pembangunan sarana dan prasarana sosial, daerah
dataran rendah lebih mudah dikembangkan karena reliefnya datar sehingga sedikit
ditemui barier alam serta kondisi tanah yang cukup stabil.
e. Sehubungan dengan ketersedian sarana dan prasarana, dataran
rendah juga sangat cocol digunakan sebagai kawasan industri.
Daerah Dataran Tinggi dan Daerah Pegunungan
Kondisi iklim dataran tinggi dan pegunungan pada umumnya sedang
hingga dingin. Hal ini cocok untuk kegiatan-kegiatan berikut ini.
a. Pertanian dan perkebunan, terutama untuk padi, sayuran, teh,
kopi, buah-buahan, serta berbagai jenis bunga dan tanaman hias.
b. Peternakan, terutama sapi karena ketersedian rumput dan air
yang cukup melimpah.
c. Sebagai tujuan wisata karena pada umumnya daerah dataran
tinggi dan daerah pegunungan mempunyai pemandangan alam yang indah, seperti air
terjun, danau, dan agrowisata.
d. Pada lereng-lereng pegunungan, biasanya pemanfaatannya
terbatas untuk areal hutan lindung yang fungsinya telah dikembangkan lebih
lanjut menjadi hutan produksi ataupun hutan wisata.
Saran Bacaan:
Demikian berakhir sudah artikel kami yang membahas secara
ringkas mengenai Hubungan antara Kondisi Fisik dan Sosial Ekonomi di Indonesia.
Bagaimana dengan kehidupan di gurun atau padang pasir Insya Allah pada waktu
kesempatan yang lain, kita akan buatkan artikel khusus tentang itu.
Dikutip dari: Agung Feryanto, Winarti, Tri Haryanto, Wahyudi
Djaja, Buku Panduan Pendidik IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII, PT. JePe
Press Media Utama, Surabaya, 2010.
Labels:
geografi
Thanks for reading Hubungan antara Kondisi Fisik dan Sosial Ekonomi Di Indonesia. Please share...!
0 Comment for "Hubungan antara Kondisi Fisik dan Sosial Ekonomi Di Indonesia"