Butiran Hujan Es. Sumber gambar pixabay.com/id |
Hujan Es Di Negeri Subtropis
Sebagaimana yang kita telah pahami, Bola bumi kita dibag-bagi
dengan garis hayal yang terdiri-dari garis bujur dan garis lintang. Garis bujur
atau yang biasa juga disebut dengan garis meridian berfungsi untuk membagi
wilayah waktu dengan titik pusatnya di Greenwich Inggris. Sementara untuk
pemetaan daerah iklim yang digunakan adalah garis lintang, yang mana garis
khatulistiwa merupakan pusatnya. Negara-negara yang berada pada garis lintang di
luar peredaran semu matahari akan memiliki iklim subtropis dan iklim sedang
yang memiliki 4 musim, salah satu musimnya adalah musim dingin dan bersalju.
Kecuali beberapa daerah atau negara subtropis yang dekat dengan garis lintang 32
1/2 DC (derajat celcius), musim dinginya tidak menyebabkan turunnya salju,
tetapi mungkin saja hujan es bisa terjadi.
Baik berikut ini kita bahas mengenai hujan es yang bisa
terjadi di negara-negara yang beriklim subtropis. Artikel ini saya kutip dari
buku Ensiklopedia Sains, Jilid 3 Bumi dan Angkasa Luar, Aries Lima. Dengan sub
judul Hujan Es.
Hujan Es
Hujan Es ialah tetesan hujan yang beku. Hujan ini terbentuk
dalam awan kumulonimbus yang tinggi. Suhu bagian bawah awan ini lebih panas
dibanding suhu bagian atasnya yang berada pada tahap beku. Perbedaan suhu
mewujudkan arus kuat dalam awan tersebut. Arus ini melambungkan tetesan hujan ke
bagian atas awan yang bersuhu beku dan kemudian menjatuhkannya lagi ke bawah.
Untuk berada dalam awan sehingga menjadi sebesar kacang polong sekalipun, hujan
batu es itu perlu dilambung turun naik dengan kecepatan hampir 30 m/detik.
Ketika dilambung turun naik dalam awan, hujan es sering bertubrukan antar
sesamanya mengakibatkan muatan listrik terpisah dan menghasilkan kilat. Walaupun
tidak turun ke tanah, hujan es masih dapat menghasilkan kilat dalam awan.
Bagaimana Hujan Es Terbentuk?
Hujan es terbentuk dalam awan kumulonimbus yang telah membesar
sehingga ketinggiannya mencapai hampir 10 km. Tekanan udara naik yang kuat dalam
awan membawa tetesan hujan naik ke bagian atas awan yang bersuhu dingin. Saat
pertama terjadi proses pembekuan tetesan hujan dan langsung jatuh kembali.
Apabila di terbangkan ke atas sekali lagi, butiran akan diselaputi oleh es.
Gumpalan es kian bertambah, selapis demi selapis, sehingga akhirnya hujan es
jatuh ke bumi.
Hujan es terbentuk dari banyak lapisan, seperti yang kita lihat
pada lapisan bawang. Setiap lapisan menandakan perjalanan ulang alik hujan es
dari bagian atas awan kencang dan kembali ke bawah.
Hujan es dapat mengakibatkan kerusakan yang parah. Hujan es ini
dapat merusakkan tanaman. Buah-buahan seperti apel bisa membeku sehingga tidak
dapat dipasarkan. Hujan es yang besar dapat memecahkan cermin dan meremukkan
mobil. Burung kecil yang terperangkap dalam badai dapat terbunuh akibat
hujan.
Ukuran Butiran Hujan Es. Butiran hujan es biasanya sebesar
kacang, tetapi kadang-kadang bisa sebesar bola tenis. Hujan es yang jatuh di
Bangladesh pada tahun 1986 jarang terjadi. Butiran es yang terjadi setelah
ditimbang adalah seberat 1,02 kg. Butiran hujan es raksasa yang pernah jatuh di
Kansas, Amerika Serikat pada tahun 1970, ukuran diameternya 43,6 cm dan beratnya
76,5 g.
Mencegah Turunya Hujan Es. Karena kerusakan dan kerugian yang
dapat ditimbulkannya, berbagai upaya dilakukan oleh manusia untuk mencegah
terjadinya hujan es ini termasuk dengan menembakkan senjata kedalam awan seperti
yang terjadi di Prancis pada tahun 1910. Tidak lama kemudian kristal perak
iodida ditembakkan kedalam awan, agar supaya diharapkan akan menukar hujan es
menjadi hujan biasa. Namun tidak terbukti yang menunjukkan usaha itu
berhasil.
Demikianlah urain yang dapat saya berikan tentang hujan es di
negeri subtropis ini. Baca terus artikel-artikel di blog ini. Silahkan bookmark
dan berlangganan untuk mendapatkan kemudahan dalam mengakses setiap posting
terbaru dari blog ini. Terima kasih.
Labels:
geografi,
Non Katagori,
Pengayaan
Thanks for reading Hujan Es Di Negeri Subtropis. Please share...!
0 Comment for "Hujan Es Di Negeri Subtropis"