Perkembangan Sosial dan Moral Siswa. Pendidikan adalah upaya penumbuhkembangan sumber daya manusia melalui proses hubungan interpersonal (hubungan antarpribadi) yang berlangsung dalam lingkungan masyarakat yang terorganisasi, dalam hal ini masyarakat pendidikan dan keluarga (tinjauan psikososial). Karena itu tak mengherankan jika seorang siswa menggantungkan responnya terhadap pelajaran di kelas pada persepsinya terhadap guru pengajar dan teman-taman sekelasnya. Positif atau negatifnya persepsi siswa terhadap guru dan teman-temannya itu sangat mempengaruhi kualitas hubungan sosial para siswa dengan lingkungan sosial kelasnya dan bahkan mungkin dengan lingkungan sekolahnya.
Selanjutnya pendidikan yang berlangsung secara formal di sekolah dan yang secara informal di lingkungan keluarga memiliki peranana penting dalam mengembangkan psikosial siswa. Perkembangan psikososial siswa, atau sebut saja perkembangan sosial siswa, adalah proses perkembangan kepribadian siswa selaku seorang anggota masyarakat dalam hubungan dengan orang lain.
Perkembangan ini berlangsung sejak masa bayi hingga akhit hayatnya. Perkembangan sosial, menurut Bruno (1987), merupakan proses pembentukan social self (Pribadi dalam masyarakat), yakni pribadi dalam keluarga, budaya, bangsa, dan seterusnya.
Seperti dalam proses-proses perkembagan lainnya, proses perkembangan sosial dan moral siswa juga selalu berkaitan dengan proses belajar. Konsekuensinya, kualitas hasil perkembangan sosial siswa sangat tergantung pada proses kualitas belajar (khususnya belajar sosial) siswa tersebut baik dilingkungan sekolah dan keluarga maupun di lingkungan yang lebih luas. Ini bermakna bahwa proses belajar itu amat menentukan kemampuan siswa dalam bersikap dan berperilaku sosial yang selaras dengan norma moral, agama, moral tradisi, moral hukum, dan norma moral lainnya yang berlaku dalam masyarakat siswa yang bersangkutan.
Dalam dunia psikologi belajar terdapat banyak aliran pemikiran yang berhubungan dengan perkembangan sosial.
Di antara ragam mazhab perkembangan sosial ini yang paling menonjol dan layak dijadikan rujukan adalah: 1) aliran teori cognitive psychology dengan tokoh utama Jean Piaget dan Lawrence Kohlberg; 2) aliran teori social learning dengan tokoh utama Albert Bandura dan R.H. Walters.
Tokoh-tokoh psikologi tersebut telah banyak melakukan penelitian dan pengkajian perkembangan sosial anak-anak usia sekolah dasar dan menengah dengan penekanan khusus pada perkembangan moralitas mereka. Maksudnya, setiap tahap perkembangan sosial anak selalu dihubungkan dengan perkembangan perilaku moral , yakni perilaku baik dan buruk menurut norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. (Psikologi Belajar, Muhibbin Syah).
Selanjutnya pendidikan yang berlangsung secara formal di sekolah dan yang secara informal di lingkungan keluarga memiliki peranana penting dalam mengembangkan psikosial siswa. Perkembangan psikososial siswa, atau sebut saja perkembangan sosial siswa, adalah proses perkembangan kepribadian siswa selaku seorang anggota masyarakat dalam hubungan dengan orang lain.
Perkembangan ini berlangsung sejak masa bayi hingga akhit hayatnya. Perkembangan sosial, menurut Bruno (1987), merupakan proses pembentukan social self (Pribadi dalam masyarakat), yakni pribadi dalam keluarga, budaya, bangsa, dan seterusnya.
Seperti dalam proses-proses perkembagan lainnya, proses perkembangan sosial dan moral siswa juga selalu berkaitan dengan proses belajar. Konsekuensinya, kualitas hasil perkembangan sosial siswa sangat tergantung pada proses kualitas belajar (khususnya belajar sosial) siswa tersebut baik dilingkungan sekolah dan keluarga maupun di lingkungan yang lebih luas. Ini bermakna bahwa proses belajar itu amat menentukan kemampuan siswa dalam bersikap dan berperilaku sosial yang selaras dengan norma moral, agama, moral tradisi, moral hukum, dan norma moral lainnya yang berlaku dalam masyarakat siswa yang bersangkutan.
Dalam dunia psikologi belajar terdapat banyak aliran pemikiran yang berhubungan dengan perkembangan sosial.
Di antara ragam mazhab perkembangan sosial ini yang paling menonjol dan layak dijadikan rujukan adalah: 1) aliran teori cognitive psychology dengan tokoh utama Jean Piaget dan Lawrence Kohlberg; 2) aliran teori social learning dengan tokoh utama Albert Bandura dan R.H. Walters.
Tokoh-tokoh psikologi tersebut telah banyak melakukan penelitian dan pengkajian perkembangan sosial anak-anak usia sekolah dasar dan menengah dengan penekanan khusus pada perkembangan moralitas mereka. Maksudnya, setiap tahap perkembangan sosial anak selalu dihubungkan dengan perkembangan perilaku moral , yakni perilaku baik dan buruk menurut norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. (Psikologi Belajar, Muhibbin Syah).
Labels:
Metode Pembelajaran,
Non Katagori
Thanks for reading PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL SISWA. Please share...!
0 Comment for "PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL SISWA"