Pada kesempatan yang sangat baik ini, kita akan
membahas keunggulan potensi sumber daya alam hayati region di Indonesia.
Untuk itu kamu harus mengingat-ngingat kembali tentang pembahasan-pembahasan sebelumnya berkaitan dengan sda hayati ini dan sekarang mari kita langsung ke pembahasan.
Untuk itu kamu harus mengingat-ngingat kembali tentang pembahasan-pembahasan sebelumnya berkaitan dengan sda hayati ini dan sekarang mari kita langsung ke pembahasan.
Beberapa SDA Hayati Yang Mempunyai Potensi Antar Daerah
1. Pertanian
Kalian tentu tahukan Indonesia adalah negara
agraris yang sudah terkenal sejak dahulu kala.
Sebagai negara agraris Indonesia terkenal dengan berbagai ragam produk hortikultura dan ini adalah modal yang sangat berharga bagi kita untuk menghadapi persaingan di pasar domestik maupun global.
Sebagai negara agraris Indonesia terkenal dengan berbagai ragam produk hortikultura dan ini adalah modal yang sangat berharga bagi kita untuk menghadapi persaingan di pasar domestik maupun global.
Namun agar persaingan ini bisa kita raih dengan
hasil yang sempurna, tentu saja modal yang kita miliki ini harus ditunjang
dengan peningkatan daya saing dan pencitraan produk yang baik.
Holtikultura berasal dari kata Latin hortus
(tanaman kebun) dan cultura/colere (budidaya). Jadi holtikultura adalah tanaman
yang awalnya dibudidayakan di kebun atau di pekarangan. Contohnya: Tanaman
sayur, buah, obat dan bunga.
Holtikulturan diyakini akan menjadi komuditas yang
menguntungkan di masa yang akan datang mengingat keunggulan komparatif dan
kompetitif yang dimilikinya dalam pemulihan perekonomian Indonesia.
Itulah sebabnya tanaman hortikultura ini harus
segera dikembangkan. Sudah saatnya kita sebagai masyarakat Indonesia,
lebih-lebih para petani tidak lagi memandang sebelah mata pada komuditi
hortikultura.
Sesuai dengan program pemerintah pusat di bidang
pertanian yaitu pembangunan berkelanjutan, salah satunya dengan diversifikasi
pangan yang tertuang dalam rencana strategi kementrian pertanian 2010 – 2014,
maka pengembangan komuditi hortikultura tidak boleh diabaikan.
Sekarang untuk memperjelas potensi tanaman
hortikultura ini mari kita ambil contoh buah durian. Buah durian adalah buah
yang sangat populer belakangan ini, banyak orang yang menyukai kelezatan dari
buah ini.
Buah durian bisa tumbuh dengan sangat baik di
daerah tropis. Buah ini pada awal mulanya berasal dari Malaysia kemudian
menyebar ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, dan berbagai belahan dunia
lainnya.
Terdapat berbagai varietas dan tipe buah durian
dapat kita temukan di pasaran dalam negeri pada saat panen musim durian. Untuk
pasar luar negeri, penyuluhan rekomendasi varietas unggul serta promosi masih
perlu ditingkatkan sesuai permintaan pasar.
Demikian pula peningkatan adopsi dan
aplikasi teknologi budidaya durian di sentra produksi dalam upaya peningkatan
mutu buah.
Negara pesaing terberat Indonesia dalam pasar
durian adalah negara Thailand dan Malaysia. Adapun pemusatan produksi buah ini
di Indonesia adalah Sumatra Utara, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI
Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
Sedangkan jenis durian yang
dibudidayakan adalah Durian Sunan, Sukun, Petruk, Sitokong, Mas, Kane, Matahari,
dan Hepe.
Masih berkaitan dengan pertanian, pada sektor
tanaman pangan, sebagai negara agraris dengan kondisi tanah yang pada umumnya
subur, Indonesia adalah tempat tumbuhnya berbagai jenis tanaman pangan. Bahkan
dulu negara kita sering swasembada pangan.
Bahkan pada masa kolonial,
pemerintahan Hindia Belanda menyadari potensi ini, mereka membangun
irigasi-irigasi untuk mengairi sawah.
Padi adalah jenis tanaman pangan yang paling
populer karena merupakan bahan pangan pokok bahkan sampai mengimpor dari
negara-negara tetangga. seperti Thailand, Myanmar, dan Vietnam.
Namun anehnya,
Indonesia juga mengekspor beras organik (dari Sragen) ke luar negeri. Mengimpor
beras tujuannya untuk memenuhi dan menjaga pasokan beras dalam negeri serta
menekan harga beras.
Tanaman pangan selain padi adalah jagung, kacang,
kedelai, kentang, ubi dan lain-lain. Salah satu prosfek yang paling menjanjikan
adalah ubi. Berbagai produk dari hasil olahan ubi sekarang mudah kita temukan.
Di gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), masyarakat lebih banyak
menanam dan mengembangkan ubi, lantaran tanahnya tidak cocok untuk tanaman padi.
Masyarakat Gunung Kidul mengembangkan ubi untuk diolah menjadi tiwul, gaplek,
dan gatot untuk makanan pokok mereka.
Indonesia adalah negara yang sangat besar dan
luas. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia mempunyai 17.000
pulau yang terdiri dari 193 juta ha daratan dan 500 juta ha lautan.
Tidak bisa
disangkal lagi, negara kita adalah negara yang mempunyai potensi yang sangat
besar dan sangat penting di dunia.
2. Kehutanan
Indonesia menguasai 10% tumbuhan, 12% mamalia, 16%
reptil dan amphibi, 17% burung dan lebih dari 25% ikan di dunia. Hutan Indonesia
merupakan hutan hujan tropis terbesar kedua di dunia setelah negara Brazil.
Karena itu hutan Indonesia sangat penting bagi paru-paru dunia. Hutan berfungsi
sebagai filter yang bagus untuk mengurangi pemanasan global.
Produksi utama hutan Indonesia adalah kayu bulat.
Apa itu kayu bulat?
Kayu bulat adalah semua kayu bulat yang ditebang
untuk dijadikan sebagai bahan baku produksi/industri pengolahan kayu hulu
(IPKH).
Kayu bulat merupakan hasil dari hutan alam melalui kegiatan perusahaan Hak
Pengusahaan Hutan (HPH), dan kegiatan izin pemanfaatan kayu (IPK) dalam rangka
pembukaan wilayah hutan dan dari hutan tanaman melalui kegiatan perusahaan Hutan
Tanaman Industri (HTI), dan terakhir dari kegiatan hutan rakyat.
Keberadaan kayu-kayu di hutan memang dilindungi,
tidak sembarangan orang dapat memanfaatkan dan menebangnya harus ada izin dari
pemerintah seperti di atas, untuk melindungi hutan dari kerusakan.
Orang yang
mengusahakan hutan secara sembunyi-sembunyi atau mencuri disebut kejahatan
ilegal loging yang dapat dikenakan sanksi berat.
Pulau Kalimantan adalah pemilik hutan terluas di
Indonesia. Hutan Kalimantan adalah penyumbang terbesar dari hasil hutan ini.
Kayu-kayunya adalah kayu yang memiliki kualitas yang sangat tinggi dan
membanggakan.
Sebut saja misalnya kayu ulin (iron wood). Kayu ini di Lombok juga
dikenal dengan nama kayu besi. Dinamakan kayu besi karena kekuatannya sama
seperti besi dan semakin kuat apabila direndam di dalam air.
Tetapi sayang sekali, keberadaan kayu ulin ini
sekarang sudah hampir habis karena penebangan-penebangan liar yang dilakukan
masyarakat.
Penduduk yang tinggal di daerah rawa-rawa di Kalimantan, menggunakan kayu ulin ini yang memang cocok di air untuk sarana perumahan mereka.
Penduduk yang tinggal di daerah rawa-rawa di Kalimantan, menggunakan kayu ulin ini yang memang cocok di air untuk sarana perumahan mereka.
Untuk daerah Blora, Jawa Tengah, kayu jati adalah
produk utama dari hutan mereka. Kabupaten Blora sudah sangat terkenal sebagai
penghasil kayu jati terbaik di dunia, di samping itu produksinya cukup banyak.
Jati atau teak (bahasa Inggris) merupakan pohon penghasil kayu bermutu tinggi.
Ciri-cirinya adalah pohonnya besar, berbatang lurus, tinggi pohon 30 sampai 40
meter, berdaun besar, yang berjatuhan ketika musim panas.
Pohon jati sangat cocok ditanam di daerah tropis
terutama pada tanah yang banyak mengandung kapur. Idealnya pada jenis tanah
aluvial dengan kisaran pH 4,5 sampai 7.
Dapat tumbuh dengan baik jika ditanam di daerah dataran rendah (50 – 80 m dpl) sampai dataran tinggi dengan ketinggian 800 m dpl.
Dapat tumbuh dengan baik jika ditanam di daerah dataran rendah (50 – 80 m dpl) sampai dataran tinggi dengan ketinggian 800 m dpl.
Tanaman jati tidak dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang tergenang
air sehingga harus menggunakan sistem drainase yang baik. Kisaran curah hujan
antara 1.500 – 2.000 mm/tahun.
Kayu Jati menjadi komoditas penting di Blora sebab
49,66 persen luas Kabupaten Blora merupakan hutan yang terbagi atas tiga
kesatuan administrasi Pemangkuan Hutan yaitu KPH Randublatung, KPH Cepu dan KPH
Blora.
Produksi terbesar kayu Jati berasal dari KPH Randublatung sebanyak 37
ribu meter kubik. Tahun 2005 total produksi kayu jati bundar sebanyak 77.638,84
meter kubik atau turun 16,10 persen dibanding tahun sebelumnya.
Komoditi ini kemudian banyak diolah menjadi
berbagai kerajinan khas daerah yang tersebar di seluruh wilayah Blora. Hasil
industri ini memiliki berbagai aneka macam dan bentuk yang menarik sehingga
banyak dikenal dan disenangi orang-orang lokal maupun internasional.
Menurut perkiraan Organisasi Perkayuan Tropis
Internasional (International Tropical Timber Organization/ITTO) produksi kayu
bulat setiap tahunnya mencapai 30 juta meter kubik.
Dari 57 anggota negara
produsen kayu glondongan tropis Indonesia yang terbesar. Negara lain di bawah
Indonesia adalah Malaysia sebanyak 19,5 juta meter kubik, Thailand di bawah 10
juta meter kubik, India sekitar 15 juta meter kubik, dan Brazil sebanyak 26 juta
meter kubik.
Selain industri kayu, hasil hutan lainnya yang
dapat diperdagangkan adalah rotan, getah, tumbuhan obat, dan bambu yang secara
umum lebih dikenal sebagai hasil hutan non kayu.
Jika dilihat dari segi manfaatnya hasil hutan non
kayu lebih banyak memberikan manfaat dari hasil hutan kayu.
Contohnya bambu
dapat dipakai untuk bahan bangunan, penyangga bangunan, tempat air dan pipa
saluran, tabung masak, keranjang, tikar, senjata, penangkap ikan, alat musik,
bahan baku bubur kayu dan kertas, rebung mudanya dapat dijadikan sayur yang
lezat dan baik untuk kesehatan.
Contoh yang lain tumbuhan obat, digunakan
masyarakat Indonesia sebagai pengobatan berbagai macam penyakit secara
tradisional.
Sedangkan produk getah-getahan dari beberapa jenis tanaman sangat berguna dan berpotensi untuk dijadikan sumber pendapatan negara seperti resin, terpentin dan latex.
Sedangkan produk getah-getahan dari beberapa jenis tanaman sangat berguna dan berpotensi untuk dijadikan sumber pendapatan negara seperti resin, terpentin dan latex.
Sayangnya, hasil hutan non kayu masih dipandang
sebelah mata oleh para pengusaha dibidang perkayuan. Mereka masih lebih tergiur
dengan hasil penjualan kayu.
Padahal hasil hutan non kayu memiliki potensi yang
sangat besar untuk diusahakan dan juga dapat meyelamatkan hutan dari eksploitasi
secara besar-besaran.
Ada beberapa hasil hutan non kayu yang memiliki
potensi yang tinggi untuk dikembangkan sebagai industri, antara lain potensi
rotan.
Di Papua terdapat habitat alam rotan seluas 2.215.625 ha; Sagu, juga
masih di Papua terdapat hutan sagu seluas 4.769.548 ha; dan nipah yang memiliki
potensi sebagai sumber pakan alternatif.
Nipah dijadikan tepung yang mengandung
serat tinggi dengan kandungan lemak dan kalori rendah, baik untuk diet. Luas
hutan yang ditumbuhi nipah diperkirakan seluas 1.150.000 ha.
3. Perikanan
Potensi ekonomi dan perikanan Indonesia di
perkirakan mencapai 1,2 triliun dollar AS per tahun dan hanya kurang dari 10
persen potensi yang baru dimanfaatkan. Skipjack tuna adalah salah satu produksi
perikanan yang memiliki harga jual yang tinggi.
Produksi tuna adalah ekspor
terbesar kedua dari perikanan di Indonesia dengan kontribusi sebesar 13%.
Jepang, Amerika, dan Eropa adalah pasar utama dari produksi tuna segar dan tuna
beku Indonesia.
Ikan tuna hampir terdapat disemua perairan laut
Indonesia, terutama di Laut Bali, Laut Flores, Laut Sewu, Laut Arafuru, dan Laut
Banda. Perairan-perairan itu menjadi tempat pusat ikan tuna di Indonesia. Bahkan
Bali merupakan pemasok terbesar ikan tuna segar di dunia dengan tujuan utama
Jepang.
Menurut McKinsey Global Institute, diproyeksikan
ekonomi Indonesia akan mejadi yang terbesar ke-7 dunia pada tahun 2030. Menurut
McKinsey, 4 besar sektor yang akan menjadi penopang utama ekonomi Indonesia ke
depan adalah sumber daya alam, pertanian, perikanan, dan jasa.
Adapun perikanan dibagi menjadi : perikanan air
laut, perikanan air darat, dan perikanan air payau.
a. Laut
Indonesia adalah produsen perikanan terbesar
ketiga setelah Cina dengan produksi 55 juta ton, India, 14 juta ton, dan
Indonesia 10,5 juta ton pada tahun 2010.
Tidak kurang dari 62 persen protein ikan menjadi
asupan protein hewani rakyat Indonesia. Nilai ekspor perikanan pada tahun 2010
mencapai 3 miliar dollar AS. Kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap
PDB mencapai 3,2 persen.
Sedangkan nilai impor lebih dari 200 juta dollar AS.
Komoditas yang diimpor antara lain ikan kembung, layang, teri, dan tongkol, yang
sebenarnya juga ada banyak di lautan Indonesia.
Sebenarnya, potensi produksi perikanan di
Indonesia adalah yang terbesar di dunia, bisa mencapai 65 juta ton pertahun
namun baru dimanfaatkan sebesar 10,5 juta ton pertahun atau 16 persen dari total
hasil perikanan.
Sementara itu pada tahun 2012, ekspor tuna segar lebih dari
16.585,48 ton.
b Tawar
Ikan perairan air tawar dijadikan sebagai
alternatif pengganti (subtitusi) bagi perikanan tangkap atau ikan laut.
Diperkirakan pada tahun 2021, konsumsi ikan per orang penduduk di dunia sekitar
19,6 kg per tahun.
Konsumsi ikan tangkap atau ikan laut memang masih lebih besar
untuk tahun ini dibandingkan dengan ikan air tawar. namun pada tahun 2018 nanti,
diramalkan produksi ikan air tawar akan menyalip produksi perikanan
tangkap.
Di tahun 2021 menurut analisis Badan Pangan PBB (
yang dirilis tahun 2011) bahwa kebutuhan akan ikan air tawar akan mencapai 172
juta ton atau naik sekitar 15 persen dari rata-rata kebutuhan saat
ini.
Ada beberapa sebab kebutuhan perikanan air tawar
akan melebihi perikanan tangkap.
- perikanan tangkap sudah overfishing, akibatnya
ikan semakin sulit di tangkap di laut dan pada tahun 2048 diperkirakan oleh para
peneliti ikan di laut tidak akan lagi yang bisa ditangkap apabila tidak ada
perubahan model produksi.
- Dengan membudidayakan ikan air tawar dapat
menjadi konsumsi pengganti yang tepat bagi perikanan air laut yang tidak kalah
lezat rasanya.
- Produksi budidaya ikan air tawar dapat
memberikan ruang atau waktu bagi biota laut untuk berkembang biak.
Dari sisi produksi, pada tahun 2011 produksi
perikanan nasional mencapai 12.39 juta ton. Terdiri dari 5,41 juta ton produksi
perikanan tangkap dan 6,98 juta ton produksi perikanan budidaya.
Dari total
produksi perikanan budidaya, jumlah budidaya ikan dalam kolam air tawar
menyumbangkan angka hingga 1,1 juta ton. Sisanya adalah budidaya tambak air
payau, budidaya di laut, budidaya dalam keramba dan budidaya jaring
apung.
Indonesia juga merupakan danau penghasil ikan air
tawar terbesar di dunia, yaitu Danau Tempe yang ada di Kabupaten Wajo, Sulawesi
Selatan.
Sulawesi memang terkenal dengan hasil perikanannya, baik perikanan darat maupun perikanan laut. Karena di Sulawesi ditemukan sangat banyak pantai dan danau.
Sulawesi memang terkenal dengan hasil perikanannya, baik perikanan darat maupun perikanan laut. Karena di Sulawesi ditemukan sangat banyak pantai dan danau.
Ikan Gurame adalah ikan air tawar asli Indonesia.
Ikan ini sangat populer melebihi ikan air tawar lainnya. Itu sebabnya ikan ini
relatif lebih mahal, walaupun demikian ikan ini sangat banyak penggemarnya.
Coba
tahukah kamu harga 1 ekor gurame segar seberat 1 kg ? Harganya berkisar antara
25 ribu sampai 35 ribu rupiah. Kota Tasikmalaya di Jawa Barat adalah yang paling
terkenal sebagai pemasok ikan Gurame.
Provinsi Jawa Barat memang sangat serius
mengembangkan budidaya ikan air tawar karena didukung oleh keadaan geografisnya.
Selain ikan Gurame yang dikembangkan oleh provinsi ini, Jawa Barat juga terkenal
dengan pengembangan bibit Ikan Mas yang bermutu tinggi.
Di samping ikan untuk konsumsi pangan, terdapat
pula jenis ikan hias air tawar di Indonesia. Ikan hias air tawar Indonesia
memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional. Ikan Arwana dan botia adalah
jenis-jenis ikan hias air tawar asli dari Indonesia.
Arwana adalah ikan yang
paling banyak digemari di luar negeri selain ikan botia dan cupang.
Ada tiga jenis arwana: arwana jardini dari Papua,
arwana super-red dan hijau dari Kalimantan, serta arwana golden red yang bisa
diperoleh di Kalimantan, Sumatra, Riau, dan Jambi.
Cibinong Raiser adalah tempat pusat pengembangan
ekspor ikan hias di Cibinong.
Cibinong Raiser diresmikan oleh mantan presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri pada bulan Maret 2004 dan tempat itu adalah pengembangan ikan hias ekspor terbesar di Indonesia.
Cibinong Raiser diresmikan oleh mantan presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri pada bulan Maret 2004 dan tempat itu adalah pengembangan ikan hias ekspor terbesar di Indonesia.
Luas raiser ini lima hektar, berisi
ratusan bak dan akuarium serta menampung 2 juta ekor ikan hias air tawar. Raiser
sangat strategis karena aspek budidaya ikan hias air tawar terkonsentrasi di
Jawa Barat, serta Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).
Raiser ini dibuat dengan tujuan untuk menampung
ikan dari para petani (pembudidaya ikan perorangan) dan kemudian menjualnya
kepada para eksportir, kata Direktur Raiser, Suwandi Surya.
Dan kedepanya diharapkan Cibinong Raiser menjadi pusat perdagangan ikan hias di Indonesia. Sub-sub raiser juga sudah dibangun di Blitar dan Yogyakarta.
Dan kedepanya diharapkan Cibinong Raiser menjadi pusat perdagangan ikan hias di Indonesia. Sub-sub raiser juga sudah dibangun di Blitar dan Yogyakarta.
c. Payau
Air payau adalah percampuran air tawar dan air
laut. Air payau terdapat di daerah-daerah pesisir pantai. Para pengusaha
memanfaatkannya dengan membikin tambak-tambak udang dan ikan bandeng yang
tersebar di pesisir pantai di Indonesia.
Bandeng adalah salah satu jenis ikan yang bisa
dibudidayakan di laut maupun tambak, tapi perkembangannya lebih baik di tambak,
karena memang aslinya atau awalnya bandeng (milk fish) ini dibudidayakan di
tambak.
Pusat pembudidayaan ikan berada di Jawa Barat,
Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain di Pulau Jawa, ikan bandeng juga menjadi
komoditas unggulan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Untuk Pulau
Sumatra, produksi ikan bandeng tertinggi ada Aceh dan Lampung.
Unggulan kedua yang memiliki prospek cukup tinggi
dari perikanan air payau ini adalah udang windu. Udang windu yang dalam bahasa
latinya disebut Penaeus monodon ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Budidaya udang windu terdapat hampir di semua wilayah Indonesia, tapi sentranya ada di Provinsi Sumatra Selatan, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.
Budidaya udang windu terdapat hampir di semua wilayah Indonesia, tapi sentranya ada di Provinsi Sumatra Selatan, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.
Ada juga jenis ikan yang mulai dikembangkan di
tambak, yaitu ikan belanak. Memang jenis ikan ini belum terkenal dan belum
banyak yang membudidayakannya. Budidaya ikan belanak dapat diketemukan di Pulau
Jawa dan sebagian Pulau Kalimantan.
Ada juga kepiting yang di masa mendatang
berprospek baik karena pasar kepiting yang sangat luas dan mempunyai nilai jual
yang cukup tinggi. Walaupun sekarang kepiting belum dijadikan sebagai salah satu
komoditas budidaya air payau.
Apalagi kepiting merupakan salah satu makanan favorit pada restoran-restoran seafood. Sentra budidaya kepiting terdapat di Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.
Apalagi kepiting merupakan salah satu makanan favorit pada restoran-restoran seafood. Sentra budidaya kepiting terdapat di Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.
4. Peternakan
Mengingat Indonesia merupakan tempat populasi
Muslim terbanyak di Indonesia, maka sektor peternakan sangat penting bagi negara
kita ini. Jutaan ekor sapi, kambing, domba, dan kerbau dipotong pada hari raya
kurban dan acara-acara Islam lainnya.
Bayangkan dengan total penduduk Indonesia sekitar
259 juta jiwa, apabila 10 persen saja dari jumlah penduduk itu melakukan kurban
maka dibutuhkan 20,7 juta lebih ternak pada hari kurban saja. Pasa yang sungguh
luar biasa besarnya.
Belum lagi bila kita menghitung konsumsi
sehari-hari dari daging, susu dan unggas membuat negara kita ketergantungan yang
sangat besar dari negara-negara lain untuk mengimpor semua kebutuhan ini.
Kenapa negara kita sampai melakukan impor dari luar ? Karena populasi dan produksi ternak dalam negeri belum mampu untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Kenapa negara kita sampai melakukan impor dari luar ? Karena populasi dan produksi ternak dalam negeri belum mampu untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Sudah seharusnya, potensi pasar pada sektor
peternakan yang sangat besar ini perhatian pemerintah terhadap peternakan ini
sangat penting dan perlu ditingkatkan, agar kemampuan produksi ternak dalam
negeri pada akhirnya nanti mampu memenuhi kebutuhan nasional.
Melihat pakan ternak yang disediakan oleh alam
banyak tersedia di bumi Indonesia, maka jenis ternak yang potensial dikembangkan
adalah hewan-hewan jenis ternak besar, seperti sapi, kerbau, domba dan kambing.
Sedangkan untuk hewan ternak kecil, seperti kelinci, ayam, dan ternak lebah madu.
Sedangkan untuk hewan ternak kecil, seperti kelinci, ayam, dan ternak lebah madu.
Artikel terkait : Keunggulan Potensi SDA Antar Region
Bagaimana apakah kalian juga tertarik untuk
berternak dan meraup keuntungan yang sangat besar dari usaha peternakan ini?
Kalau ya, segera buat rencana yang matang. :D
Sumber relevan:
Buku Siswa IPS SMP Kelas 8 Semester 2 Kurikulum 2013.
Sumber relevan:
Buku Siswa IPS SMP Kelas 8 Semester 2 Kurikulum 2013.
Labels:
Ekonomi
Thanks for reading Sumber Daya Alam Hayati Antar Region. Please share...!
0 Comment for "Sumber Daya Alam Hayati Antar Region"