Metode-Metode Dalam Pembelajaran Aktif
Selamat berjumpa kembali dalam pembahasan strategi pembelajaran
active learning dan kali ini kita akan membahas Metode Pembelajaran Dalam
Active Learning Berkarakter. Pada postingan sebelumnya kita telah membahas
pengertian dari active learning atau pembelajaran aktif ini, konsep dasarnya
seperti apa, dan juga termasuk muatan-muatan karekter di dalamnya. Sehingga
dengan postingan sebelumnya kita sedikit banyak mengenal apa dan bagaimana
aktive learning itu sebenarnya. Bagi Anda yang belum membacanya silahkan lihat di sini : Active Learning
Baik mari kita kembali kepembahasan kita yakni Prosedur Active
Learning Berkarakter. Oh ya perlu para pembaca ketahui artikel ini sebagiannya
atau bisa juga seluruh bagiannya saya kutip dari buku "Strategi Pembelajaran
Pendidikan Karekter" yang ditulis oleh Suyadi, M.Pd.I. Tapi supaya tidak ribet
bahasanya saya usahakan untuk disederhanakan. :)
Metode-metode dari strategi pembelajaran aktif ini dapat
diterapkan pada semua mata pelajaran dan pada semua jenjang pendidikan, mulai
dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai jenjang Perguruan Tinggi.
Menurut Mel Silbermen, ada 101 metode atau strategi pembelajaran aktif ini. Di
antaranya akan kita coba sajikan 9 metode yang mengandung nilai karekter
yang paling tinggi saja.
Kesembilan metode yang kita maksudkan tersebut di antaranya,
yakni :
1. Membangun Tim
Pada awalnya metode ini hanya digunakan sebatas memecahkan
kebekuan suasana dalam kelas. Namun metode ini dapat dikembangkan untuk
menanamkan nilai-nilai karekter seperti kerja sama, kepedulian sosial, cinta
damai, komunikatif, demokrasi dan toleransi yang sangat tinggi. Nilai-nilai ini
sangat relevan dengan filsafat Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Dengan
demikian, metode ini dapat dikembangkan untuk menanamkan nilai-nilai karekter
yang lebih luas, seperti cinta tanah air dan semangat kebangsaan. Sedangkan
nilai karekter inti yang bisa ditanamkan kepada peserta didik dengan metode
membangun tim ini adalah gemar membaca, kepedulian sosial, komunikatif, dan
sebagainya.
2. TV Comercial
Apa itu tv comercial? Yang dimaksudkan dengan tv comercial di
sini adalah metode pembelajaran dalam active learning dengan cara mengemas
materi pelajaran sesulit apapun menjadi bahasa "iklan komersial" semudah
mungkin. Misalnya kita meminta peserta didik untuk membuat iklan komersial,
seperti contoh ini: "Belajar Matematika Se-asyik Minum Fanta". Nilai karekter
inti dari metode tv comercial adalah kreatif dan komunitif yang mengandung unsur
inovatif tinggi. Penerapan tv comercial dalam pelajaran Fisika, misalnya: "Ingat
Air Mengalir, Ingat Hukum Archimedes". Nilai karekter inti dalam contoh ini
adalah mengandung nilai karekter kepedulian lingkungan. Karena penghayatan atas
iklan pelajaran Fisika tadi seharusnya mampu menumbuhkan sikap peduli lingkungan
alam sekitar, khususnya melindungi pohon-pohon besar sebagai pelindung mata air.
Atau, bisa juga dari iklan tersebut menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk
menjaga kelestarian alam agar tidak terjadi bencana banjir dan seterusnya.
3. Question Students Have
Metode ini digunakan untuk mempelajari keinginan dan harapan
peserta didik sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki.
Metode ini sangat baik digunakan pada peserta didik yang kurang berani
mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan harapan-harapannya melalui percakapan
yang dilakukan oleh guru terhadap murid yang pasif tersebut. Jadi nilai karekter
inti yang coba ditanamkan dalam metode ini adalah komunikatif. Yakni
komunikatif antara guru dan murid maupun murid dengan sesama murid.
4. Assessment Search
Metode ini merupakan metode
penilain cepat dalam active learning. Berhubungan dengan kesiapan peserta didik
untuk dinilai setiap saat oleh guru. Kesiapan peserta didik untuk dinilai dengan
cepat akan menanamkan karekter inti sikap tanggung jawab. Perlu diketahui dalam
penilaian cepat ini, guru tidak memberi kesempatan kepada peserta didik secara
khusus menyiapkan diri untuk diuji. Jadi di sini peserta didik dituntut untuk
belajar secara disiplin, mandiri, dan setiap saat.
5. Active Knowledge Sharing
adalah metode untuk mengaktifkan peserta didik sejak awal dengan
cara sharing pengetahuan. Metode ini baik sekali untuk menarik perhatian peserta
didik pada awal pelajaran (pembuka) dan sekaligus dapat digunakan untuk mengukur
tingkat pengetahuan peserta didik mengenai tema pelajaran yang akan dibahas. Hal
ini bisa di awali dengan doa bersama dan mengulang secara singkat pelajaran hari
atau minggu sebelumnya. Selanjutnya guru membawa peserta didik memasuki materi
baru. Misalnya materi "inti atom" (pelajaran Fisika) dengan pengenalan
istilah-istilah asing dengan metode sharing. Contoh: "Inti atom adalah....",
"Molekul terkecil adalah....", "Ilmuwan di bidang atom yang terkenal adalah...."
dan seterusnya.
Nilai karekter yang bisa ditanamkan kepada peserta didik adalah rasa ingin tahu, gemar membaca, dan komunikatif.
Nilai karekter yang bisa ditanamkan kepada peserta didik adalah rasa ingin tahu, gemar membaca, dan komunikatif.
6. Lightening the Learning Climate
Yang dimaksudkan dengan metode ini adalah: metode yang
mampu menciptakan suatu proses pembelajaran secara bebas dengan cepat, humor
kreatif yang mencairkan suasana, sentilan tentang inti pelajaran yang dibahas
secara "menggelitik" dan lain sebagainya. Humor kreatif yang dimaksudkan di
sini, suatu sentilan humor yang mampu membangkitkan peserta didik untuk berpikir
kreatif. Pada meetode ini peserta didik tidak hanya mengerjakan materi
pelajarannya, namun pada saat yang sama membuat peserta didik berpikir keras.
Nilai karekter inti yang dapat ditanamkan kepada peserta didik adalah rasa ingin
tahu dan gemar membaca.
7. Go to Your Post
Go to your post adalah
metode gerak fisik secara fleksibel pada pelajaran. metode ini cukup terkenal di
kalangan motivator untuk menggabungkan gerakan fisik pada permulaan suatu
pelajaran. Metode ini cukup fleksibel, tidak hanya untuk pembelajaran, melainkan
untuk berbagai macam kegiatan, khususnya merangsang minat awal dalam materi
pelajaran. Nilai karekter yang dapat ditanamkan adalah komunikatif, demokratis,
kerja sama, dan toleransi.
8. Belajar Kelas Penuh
Belajar kelas
penuh adalah membagi peserta didik ke dalam dua kelas, karena jika dijadikan
satu kelas akan terlalu penuh. Meskipun materinya sama, tetapi disampaikan
dengan cara yang berbeda antara kelas yang satu dengan kelas yang lain.
selanjutnya guru meminta masing-masing peserta didik untuk mencari pasangan dari
kelas lain guna membandingkan materi yang telah dipelajarinya. Nilai karekter
yang ditanamkan kepada peserta didik adalah kepedulian sosial (kerja sama) dan
rasa ingin tahu.
9. Point-Counterpoint
Merupakan metode diskusi
dalam pembelajaran yang tensinya agak tinggi, sehingga dapat dikatakan mirip
dengan perdebatan. Agar diskusi atau perdebatan dapat berjalan dengan baik
peserta didik dituntuk untuk memperkaya referensi (materi). Banyaknya materi
yang diketahui peserta didik akan menghindari terjadinya debat kusir. Nilai
karekter pada metode ini adalah rasa ingin tahu, gemar membaca, komunikatif, dan
toleransi.
Terima Kasih Anda telah membaca "Metode-Metode Dalam Pembelajaran Aktif Berkarakter". Insya Allah di postingan berikutnya kita akan membahas prosedur-prosedur dari metode-metode yang telah kita uraikan tadi. Semoga bermanfaat banyak dan terima kasih atas kunjungannya.
Untuk memudahkan Anda berkunujung kembali, silahkan di BOOKMARK blog kami ini.
Labels:
Metode Pembelajaran
Thanks for reading Metode-Metode Dalam Pembelajaran Aktif. Please share...!
0 Comment for "Metode-Metode Dalam Pembelajaran Aktif"