Perhitungan
tahun masehi didasarkan pada waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali putaran
mengelilingi matahari atau disebut kala revolusi.
Kala
revolusi bumi 365¼ hari, jumlah hari dalam satu hari adalah 365 hari. Oleh
karena itu setiap 4 tahun sekali jumlah hari dalam satu tahun 366 hari.
Kelebihan satu hari dimasukkan kedalam bulan pebruari, yaitu pada tahun yang
angka tahunnya habis dibagi empat. Jumlah hari pada bulan pebruari adalah 29
hari pada tahun yang angka tahunnya habis dibagi empat. Misalnya tanggal 29
Pebruari 2000. Sedangkan pada tahun yang angka tahunnya tidak habis dibagi
empat, jumlah hari pada bulan pebruarinya hanya 28 hari. Misalnya tanggal 28
Pebruari 2007. Tahun yang angka tahunnya habis dibagi empat dan jumlah harinya
366 hari disebut tahun kabisat.
Tahun
1980, 1984, 1988, 1992, 1996, 2000, 2004, 2008, 2012, 2016, dan seterusnya
adalah disebut tahun kabisat. Pada tahun-tahun ini jumlah hari dalam bulan
pebruari adalah 29 hari.
Rotasi
bumi mengakibatkan terjadinya siang dan malam; matahari terbit di timur dan
terbenam di barat; adanya perbedaan waktu pada tempat yang garis bujurnya
berbeda.
Revolusi
bumi mengakibatkan: perbedaan lamanya siang dan malam di belahan bumi utara dan
selatan; terjadinya empat musim di belahan bumi utara dan selatan; terjadinya
gerak semu matahari; terlihatnya rasi bintang yang berbeda.
Planet
bumi dan planet-planet anggota tata surya lainnya beredar pada orbitnya
masing-masing.
Perputaran
bumi pada porosnya dan peredaran bumi mengelilingi matahari tidak kita rasakan
secara langsung tetapi gejala-gejalanya dapat kita amati.
Tanggal
21 Maret sampai 23 September kutub utara bumi lebih condong ke arah matahari.
Karena itu di belahan bumi utara siang lebih panjang dari malamnya. Sebaliknya
malam lebih panjang dari siangnya.
Tanggal
23 September sampai 21 Maret kutub selatan lebih condong ke arah matahari.
Karena itu di belahan bumi selatan, siang lebih panjang dari malamnya. Di
belahan bumi utara malam lebih panjang dari siangnya.
Revolusi
bumi juga akan menyebabkan terjadinya 4 musim waktu yang terjadi di daerah bumi
belahan utara dan belahan bumi selatan yaitu : musim panas, musim semi, musim
gugur, musim dingin.
Kita
dapat menentukan empat lintasan revolusi bumi. Lihat gambar di bawah ini:
Dalam
perjalanannya bumi sejak tanggal 21 Maret sampai dengan 21 Juni belahan bumi
utara mengalami musim semi dan belahan bumi selatan mengalami musim gugur.
Dari
tanggal 21 Juni sampai dengan 23 September belahan bumi utara mengalami musim
panas dan belahan bumi selatan mengalami musim dingin.
Dari
tanggal 23 September sampai 22 Desember belahan bumi selatan mengalami musim
semi, belahan bumi utara mengalami musim gugur.
Dari
22 Desember sampai dengan 21 Maret belahan bumi selatan mengalami musim panas
dan bumi utara mengalami musim dingin.
Dengan
tabel ini dapat kita lihat dengan jelas waktu dan musim pada belahan bumi utara
dan belahan bumi selatan.
Bulan
Bumi
|
Maret
s/d
Juni
|
Juni
s/d
September
|
September
s/d
Desember
|
Desember
s/d
Maret
|
UTARA
|
SEMI
|
PANAS
|
GUGUR
|
DINGIN
|
SELATAN
|
GUGUR
|
DINGIN
|
SEMI
|
PANAS
|
Kalau
kita amati maka setiap bulan akan terlihat gerak semu tahunan matahari, lihat
gambar di bawah ini.
Dari
tanggal 21 Juni matahari seakan-akan bergeser dari khatulistiwa ke 23 ½ 0
LU, tanggal 21 Juni sampai dengan 23 September kembali lagi ke khatulistiwa.
Dari 23 September sampai dengan 22 Desember seakan-akan matahari bergerak dari
khatulistiwa ke 23 ½ 0 LS. Tanggal 22 Desember sampai dengan 21
Maret kembali lagi ke khatulistiwa begitu seterusnya. Gerakan ini disebut
gerakan semu tahunan matahari.
Pengaruh
lain dari revolusi bumi adalah pada setiap tahunnya akan tampak rasi bintang
yang berbeda-beda
Labels:
geografi
Thanks for reading TAHUNAN MATAHARI. Please share...!
0 Comment for "TAHUNAN MATAHARI"