Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sering
diguncang gempa tektonik, hal ini disebabkan karena wilayahnya terletak diantara
lempeng Indo-Australia atau lempeng Eurasia, atau dapat dikatakan Indonesia
berada pada zona subduction (daerah penunjaman). Kebanyakan titik gempa di
Indonesia berada didasar laut, sehingga jika kekuatan gempanya besar dapat
menimbukan tsunami.
Zona Penunjaman
Daerah / lokasi terjadinya tubrukan antara lempeng benua dengan
lempeng samudera yang disebabkan oleh pergerakan dua lempeng (pengaruh tenaga
endogen). Tubrukan itu mengakibatkan menunjamnya lempeng samudra yang akhirnya
meleleh atau mencair dan berubah menjadi magma dan mengeluarkan energi (tenaga).
Zona Penghisap
Gempa bumi berpusat didaerah lereng yang dibawahnya terdapat
pegunungan dan busur pulau. Lempeng tektonik memberikan petunjuk bahwa gempa
terjadi jika kerak laut terbawa kedalam selimut. Kedalaman terbesar yang menjadi
daerah asal terjadinya gempa bumi adalah 700 km (435 mil). Diperkirakan dibawah
kedalaman tersebut lapisan tebal lithosfer dingin telah dipanaskan sedimikian
rupa didalam selimut sehingga lapisan itu tidak lagi getas.
Patahan Tanah
Banyak orang membayangkan bahwa dalam sebuah gempa tanah
terbuka lebar dan menelan manusia serta hewan kedalamnya. Hal ini jarang sekali
terjadi, tetapi memang kadang terjadi patahan tanah yang mencair pada saat
berguncang, terutama jika batuan yang terdapat didalamnya adalah batuan sedimen
yang kurang padat yang terlarut didalam air. Selama masa pencairan,
bangunan-bangunan besar dapat tertimbun kedalam tanah, sementara benda-benda
yang tertanam seperti pipa saluran dan peti mati justeru muncul kepermukaan.
Tanah longsor banyak terjadi didaerah yang terjal.
Pergeseran Arus Patahan
Patahan yang lebih banyak bergerak menyamping disebut patahan
arus. Disepanjang garis patahan, gerakan arus selalu terjadi. Di bagian lain
justeru terkunci dan tekanan menyatu sehingga menjadi cikal bakal gempa yang
dahsyat.
Gelombang Utama dan Pemotong
Gelombang yang melintas keluar kesegala arah. Sebagian
gelombang masuk ke perut bumi dan bertambah kecepatannya jika bertemu dengan
batuan yang lebih padat sehingga jejak lintasannya berliku-liku, kemudian
gelombang itu di biaskan kembali kepermukaan bumi. Gelombang lain yang masuk ke
inti bumi berkurang kecepatannya ketika melintasi cairan inti bumi bagian luar.
Dari semua itu, gelombang berbentuk S, yang dikirim dengan memotong batuan yang
dilaluinya, tidak dapat melintasi cairan dan terputus. Gelombang utama
(gelombang P) mempunyai gerakan yang lebih sederhana sehingga dapat melintas
lebih cepat dan merupakan gelombang pertama yang tercatat oleh seismograf.
Mencatat Gempa / Pengukuran Gempa
Seismograf adalah alat yang amat peka yang dapat mengukur
getaran dalam bumi yang paling kecil. Rangkanya ditanam dalam batu dasar yang
kuat. Sebuah benda berat pada per (pegas) bekerja sebagai bandul. Sebatang jarum
pelukis pada bandul menggambarkan garis yang tidak putus-putus dan mencatat
getaran gempa.
Seismometer mencatat getaran tanah pada lokasi-lokasi yang
strategis. Hasil rekaman dikirimkan melalui radio atau sambungan telepon ke
stasiun pencatat. Disini sebuah pencatat menunjukkan salah satu unsur gerakan
tanah.
0 Comment for "Fakta-Fakta Tentang Gempa Bumi"