Jenis-Jenis Pranata Sosial - Pranata Keluarga. Kali ini saya membahas mengenai Jenis-Jenis Pranata Sosial. Tapi saya bagi ke dalam beberapa postingan dengan maksud postingan tidak terlalu panjang dan juga untuk efisiensi waktu.
Secara umum jenis-jenis pranata sosial yang kita kenal antara lain: Pranata Keluarga, Pranata Agama, Pranata Ekonomi, Pranata Pendidikan, dan Pranata Politik.
Pembahasan pertama mengenai Pranata Keluarga, Peran dan Fungsi-Fungsinya.
Pranata Keluarga
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang memiliki
hubungan kekerabatan karena perkawinan atau pertalian darah. Keluarga merupakan
bentuk kekerabatan yang paling mendasar di masyarakat, karena masyarakat tediri
dari beberapa keluarga yang menyatu.
Perkawinan menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1
Tahun 1974 menyatakan bahwa:
1. Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut
hukum masing-masing agama dan kepercayaannya; dan
2. Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan
perundangan yang berlaku.
Pranata keluarga merupakan suatu sistem norma yang
mengatur tindakan manusia dalam hubungannya dengan anggota keluarga. Dan tujuan
dari pranata keluarga adalah mengatur prilaku anggota keluarga dalam
menjalankan hak dan kewajibannya.
Berdasarkan jumlah anggotanya, keluarga dapat
dibedakan menjadi keluarga inti dan keluarga luas.
1. Keluarga inti atau batih (nuclear family) adalah
satuan kekerabatan yang terdiri atas ayah dan ibu (orang tua) beserta
anak-anaknya dalam satu rumah. Ada juga keluarga inti yang belum atau tidak
mempunyai anak.
2. Keluarga luas (extended family) adalah satuan
kekerabatan yang terdiri atas lebih dari satu generasi atau lebih dari satu
keluarga inti dalam satu rumah. Misalnya, keluarga yang memiliki kakek atau
nenek, paman atau bibi, keponakan, dan lain-lain yang tinggal serumah.
Keluarga dianggap sebagai satuan sosial mendasar
yang akan membentuk arah pergaulan bagi masyarakat luas. Artinya, keluarga yang
serasi dan harmonis akan membentuk lingkungan masyarakat yang harmonis pula,
demikian juga sebaliknya.
Peran atau Fungsi Pranata Keluarga
1. Fungsi
reproduksi; keluarga merupakan
sarana untuk memperoleh keturunan secara sehat, terencana, terhormat, sesuai
dengan ajaran agama, dan sah di mata hukum.
2. Fungsi keagamaan; pada umumnya suatu keluarga penganut agama
tertentu akan menurunkan agama atau kepercayaannya kepada anak-anaknya.
Anak-anak akan diajari cara berdoa atau beribadah sesuai dengan keyakinan orang
tuanya sejak dini.
3. Fungsi ekonomi; keluarga merupakan suatu wadah dalam usaha
mengembangkan serta mengatur potensi dan kemampuan ekonomi. Di masyarakat
pedesaan atau pertanian, keluarga merupakan sumber tenaga kerja, mereka
bersama-sama mengelola lahan pertanian sesuai dengan kemampuan dan tenaga
masing-masing.
4. Fungsi afeksi; norma afeksi ada dan diadakan oleh para orang tua
untuk mewujudkan rasa kasih sayang dan rasa cinta, sehingga dapat menjaga
perasaan masing-masing anggota keluarga agar tercipta kerukunan dan
keharmonisan hubungan di dalam keluarga. Fungsi afeksi berisi norma atau
ketentuan tak tertulis mengenai bagaimana seseorang harus bersikap atau
berperilaku di dalam keluarga dan masyarakat. Norma afeksi penting ditanamkan
pada anak-anak sejak dini agar anak dapat mengenal, mematuhi, dan membiasakan
diri dalam perilakunya sehari-hari.
5. Fungsi
sosialisasi; memberikan pemahaman
tentang bagaimana seorang anggota keluarga bergaul dan berkomunikasi dengan orang
lain dalam keluarga. Anak-anak telah dikenalkan dengan kedudukan dan status
tiap-tiap anggota keluarga dan kerabat lainnya. Dengan demikian, anak secara
tidak langsung telah belajar dengan orang lain dalam keluarga dan kerabat, sehingga
mereka bisa membedakan sikap dan cara bicaranya saat ber-interaksi dengan
anggota keluarga lainnya. Misalnya, sikap terhadap kakek tentu berbeda dengan
sikap terhadap adik atau keponakan.
6. Fungsi penentuan
status; melalui keluarga
seorang anak memperoleh statusnya dalam masyarakat, seperti nama, jenis kelamin,
hak waris, tempat dan tanggal lahir, dan sebagainya.
7. Fungsi pendidikan; keluarga merupakan satuan kekerabatan yang pertama
kali dikenal oleh anak, sehingga di keluargalah anak memperoleh pendidikan
pertamanya dari orang tua atau kerabat lainnya. Orang tua, dalam hal ini ayah dan
ibu memiliki tanggung jawab yang sama untuk memberikan dasar pendidikan yang
baik bagi anak sebelum mereka memasuki masa bermain di lingkungan dan
sekolahnya.
8. Fungsi perlindungan; keluarga merupakan tempat berlindung lahir batin
bagi anak khususnya dan bagi seluruh anggota keluarga pada umumnya. Berdasarkan
fungsi ini, anak atau anggota keluarga lain merasa aman, nyaman, dan dapat
menerima curahan kasih sayang dari orang tua atau dari sesama anggota keluarga.
Mengingat arti penting pranata keluarga tersebut, maka perlu diciptakan suasana
keluarga yang harmonis sehingga dapat digunakan sebagai tempat pendidikan anak
yang pertama dan utama.
Terimakasih atas kunjungannya dan terimakasih pula telah membaca artikel Jenis-Jenis Pranata Sosial - Pranata Keluarga ini semoga bermanfaat.
Jangan lupa kunjungi dan ikuti terus artikel-artikel kami selanjutnya :)
Labels:
Sosiologi
Thanks for reading Jenis-Jenis Pranata Sosial - Pranata Keluarga. Please share...!
0 Comment for "Jenis-Jenis Pranata Sosial - Pranata Keluarga"