Kemunculan Ideologi Liberalisme

Kemunculan Ideologi Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Paham ini menghendaki kebebasan tanpa da batasan baik dalam hal pemerintah maupun dalam hal agama. Paham ini pertama kali muncul pada awal abad ke 16 (Liberalisme Klasik) dan semakin berkembang pada abad ke 20 yang kemudian dikenal dengan Liberalisme Modern.

Golongan Liberal bertanggungjawab menimbulkan revolusi 1848  (revolusi serentak pada tahun 1848 di Prancis, Itali, dan Eropa Tengah (Kerajaan Hapsburg)). Ini karena mereka berpendapat bahwa pembaharuan politik yang dihasilkan Revolusi Prancis diancam oleh raja-raja konservatif dan dinasti-dinasti tradisional yang muncul setelah kejatuhan Napoleon (1815). Kekecewaan kau borjuis dan proletariat ini kemudian meningkat dengan timbulnya masalah-masalah ekonomi.

Puncak kekecewaan ini terjadi pada tahun 1845 - 1847 terjadi kelaparan berkepanjangan akibat panen gagal, perdagangan gagal dan banyak pabrik bangkrut. Inilah kemudian yang mendorong munculnya Revolusi 1848 yang dicetuskan Golongan Liberalis dan Sosialis terhadap raja-raja yang berkuasa secara autokratik di hampir semua negara Eropa, terutama Prancis, Itali dan Eropa Tengah.

Golongan Liberal ini merupakan golongan kelas menengah atau kaum borjuis yang mencoba mempertahankan ide-ide atau prinsipnya terhadap golongan konservatif dalam hal ini para raja yang khawatir terhadap akibat yang ditimbulkan oleh Revolusi Prancis. Sebagaimana kita ketahui bersama Revolusi Prancis tercetus karena pertentangan kaum Liberal yang memiliki slogan Kebebasan, Persamaan, dan Persaudaraan terhadap Louis XVI yang memerintah secara autokratik (otoriter).

Pada akhirnya golongan Liberal gagal dalam Revolusi 1848 ini disebabkan karena kelas pekerja tidak mendukung kelas menengah ini. Timbul konflik baru antara kelas menengah yang menganut liberalisme dengan kelas pekerja atau kaum proletar  yang kemudian lebih condong pada sosialisme. Adapun alasan utama kelas pekerja tidak mendukung kelas menengah ini adalah karena liberalisme tidak mampu menjamin keperluan ekonomi golongan pekerja.

Konflik atara kelas menengah dan kelas pekerja ini mengakibatkan raja-raja tradisional berkuasa di hampir semua negara di Eropa yang mengalami Revolusi 1848. Dengan kata lain liberalisme gagal total!

Ada pun prinsip-prinsip yang dipegang teguh liberalisme adalah sebagai berikut :

Pertama pada Aspek Politik
- Mereka menentang golongan raja yang autokratik
- Mereka tidak anti monarki, namun mereka berpendapat bahwa kekuasaan raja harus dibatasi.
- Mereka mendukung sistem raja berperlembagaan, tetapi kekuasaan tertinggi terletak pada parlemen.

Kedua pada Aspek Hak Asasi Manusia
- Hak asasi seperti hak bersuara, hak berpolitik, hak hidup dengan bebas, hak mencari harta dan kebahagian harus diberikan kepada setiap individu dalam masyarakat.

Ketiga pada Aspek Ekonomi
- Ekonomi bebas atau laissez faire yang dicetuskan oleh Adam Smith melalui bukunnya The Wealth of Nations merupakan prinsip ekonomi yang didukung golongan liberalisme.
- Mengikut ekonomi bebas, majikan berhak menentukan gaji pekerja dan para pedagang berhak menentukan harga barang.
- Tujuan kegiatan ekonomi yang utama adalah memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya produksi.

Dari berbagai sumber
Labels: Pengayaan, Sejarah

Thanks for reading Kemunculan Ideologi Liberalisme. Please share...!

0 Comment for "Kemunculan Ideologi Liberalisme"

Back To Top